Anggota holding Pupuk Indonesia, PT Rekayasa Industri (Rekind) mulai menggarap empat proyek services atau jasa baru. Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih mengatakan empat proyek tersebut menyasar pada pengerjaan services seperti untuk kegiatan cost estimation, preliminary engineering utilites dan offsites.
Yani menyebut pekerjaan yang dilakukan Rekind untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Pabrik Ammonia dan Urea milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) di Fior, Fak-Fak, Papua Barat.
“Rekind juga fokus pada pekerjaan Jasa Konsultan Engineering milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Jakarta. Lingkup pekerjaannya di antaranya meliputi, kegiatan assesment (penilaian), engineering, studi, Hazid (Hazard Identification), Hazop (Hazard and Operability Study) dan konsinyering dokumentasi teknis,” ujar Yani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Yani menyampaikan Rekind juga digandeng untuk Jasa Konsultasi Pendampingan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi RDMP RU V Balikpapan oleh KPI dengan lngkup pekerjaannya menyediakan tenaga ahli dan pendukungnya. Selain itu, lanjut Yani, Rekind juga dipercaya untuk melayani kegiatan Engineering Services and Assessment Study Revitalisasi PIM-1 milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) meliputi pengerjaan jasa engineering beserta studi penilaian.
“Di samping itu, di proyek ini Rekind juga berperan melakukan alih pengetahuan kepada PT Pupuk Iskandar Muda melalui jasa engineering dan pembekalan proses penilaian beserta eksekusi kegiatan proyek,” lanjut Yani.
Yani menyampaikan proyek-proyek services seperti pekerjaan proyek engineering, Project Management Consultancy (PMC), EPC Management (EPCM), Cost Plus Fee, atau pendampingan teknis lainnya, merupakan fokus perhatian Rekind yang menjadi strategi dalam upaya meningkatkan eksistensi bisnis. Yani berharap hal ini dapat menghasilkan arus kas lebih cepat dan risiko rendah.
Yani menyebut strategi ini juga merupakan bagian dari program restrukturisasi Rekind, baik dalam upaya peningkatan struktur modal maupun transformasi bisnis baru. Meskipun secara nilai kontrak proyek sevices ini tidak sebesar proyek EPC, Yani menilai hal ini cukup membantu keuangan Rekind dalam kondisi saat ini.
“Proyek services dapat menarik arus kas lebih cepat dan juga dapat menyerap tenaga engineer yang cukup banyak,” sambung Yani.
Pada gilirannya nanti, setelah proses restrukturisasi tuntas dijalankan, Yani mengatakan Rekind menjadi satu-satunya perusahaan EPC Merah Putih di bidang rancang bangun industri proses dan energi yang akan mulai fokus untuk mengerjakan proyek-proyek EPC dengan transformasi dan bisnis model baru.
Selain konsisten melanjutkan dan menyelesaikan enam proyek EPC yang sedang berjalan sejak 2021, lanjut Yani, Rekind sudah mulai mengerjakan lima proyek Engineering dan PMC. Rekind, Yani katakan, juga telah berhasil membukukan enam proyek services baru pada kuartal I 2023.
“Semua ini merupakan bagian dari kerja keras kita yang patut disyukuri dan dibanggakan, khususnya sebagai upaya untuk meningkatkan eksistensi Rekind dan mendulang kepercayaan stakeholders. Di sisi lain, langkah ini juga kami yakini bisa meningkatkan kepercayaan seluruh awak Rekind untuk bekerja lebih maksimal lagi,” kata Yani.
Sumber Republika, edit koranbumn