Sarinah sebagai department store modern pertama Indonesia bahkan di Asia Tenggara didirikan pada tahun 1962 dan beroperasi tahun 1966. Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam home industri kreatif.
Pendirian Gedung Sarinah sebagai retail store modern pertama tersebut, dilandasi atas semangat kebangsaan dan kepedulian Bung Karno terhadap home industry. Pembangunan yang terletak di pusat kota Jakarta, bersamaan waktunya dengan pembangunan Gedung Gelora Bung Karno (GBK), Semanggi, Monas dan Mahakarya lainnya, merupakan proyek mercusuar yang manfaatnya terus dirasakan hingga kini meskipun Bung Karno telah tiada.
Renovasi Gedung Sarinah bukan hanya sekedar pembaruan dan penyegaran namun juga sebuah perwujudan sejarah perdagangan ritel Indonesia yang lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa ini.
Erick Thohir, Menteri BUMN, menyampaikan, banyak hal yang harus dibenahi Sarinah. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.”
“Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil ukm yang dikuratorkan,” ujar Erick Thohir.
Corporate Secretary PT Sarinah (Persero), Haslinda Triekasari mengungkapkan, transformasi Sarinah pada intinya adalah kembali ke tujuan semula dengan tetap menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa namun dengan kemasan dan eksistensi kekinian dan yang menjanjikan pertumbuhan usaha berkelanjutan di masa depan.
Di sisi lain, gedung yang telah berusia lebih dari setengah abad ini, dikatakannya, sudah saatnya direnovasi untuk menjaga kekokohan struktur dengan mempertimbangkan Golden Rule terkait dengan keselamatan, kesehatan dan lingkungan hidup.
“Sebenarnya rencana renovasi sudah lama dicanangkan namun baru saat ini mulai digulirkan,” katanya.
Renovasi rencananya akan dimulai bulan Juni 2020, namun karena belum redanya wabah Covid-19 maka pekerjaan prosesnya dimulai dengan pekerjaan design, arsitektur, pemetaan, audit teknis dan lain-lain yang tidak menimbulkan kerumunan.
“Yang kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi fisik. Kondisi yang sedang kita hadapi saat ini dimanfaatkan PT Sarinah (Persero) untuk kegiatan perancangan tersebut. Diharapkan jika wabah usai maka pekerjaan konstruksi bisa segera dimulai secara bertahap. Pada kesempatan yang tepat kami akan umumkan ke masyarakat peta arah dan cetak biru transformasi Sarinah dan mengharapkan restu dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia dan para pengunjung maupun wisatawan ke Sarinah,” jelasnya.
Sebagai dampak renovasi ini dan dalam menjaga Golden Rule maka secara fisik gedung harus dikosongkan dan pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan.
“Khusus bagi penyewa McDonald’s dimana Sarinah adalah flagship store mereka, kami akui bahwa Sarinah Thamrin adalah landmark sentimental terutama bagi kalangan muda 90’an. Bukan sekedar kebetulan kalau Sarinah juga memiliki nilai historis dan sentimental untuk generasi 60, 70 bahkan 80’an alias Baby Boomer. Inilah nilai Sarinah yang ingin dibangun, sebagai retail unggulan bangsa yang menawan dan berdaya pikat tinggi, tidak saja bagi konsumen, karyawan, manajemen namun kepada seluruh masyarakat Indonesia”.
“Kerjasama kami dengan para tenant umumnya selalu terjaga dan berkelanjutan. Ini merupakan perwujudan bahwa Sarinah memiliki nilai jual yang tinggi dan dikelola dengan semangat kekeluargaan serta keberpihakan kepada UMKM. Namun kami menyadari, kondisi penutupan sementara berdampak kepada para tenant,” kata dia.
Sesuai dengan perjanjian Sewa-Menyewa semua hak dan kewajiban para pihak akan diselesaikan secara musyawarah untuk kesepakatan yang dapat diterima semua pihak (amicable solution).
“Terima kasih kepada semua pihak atas pengertian dan kerjasamanya. Mohon doa restu agar Sarinah sebagai department store historis bangsa ini bergeliat kembali dan bersama masyarakat menuju masa depan yang lebih baik, terutama dalam meraih kebangkitan brand dan produk lokal dengan kualitas global maupun produk global dengan konten lokal dalam rantai nilai (value chain) UMKM unggulan nasional,” tuntasnya.
Sumber Merdeka, edit koranbumn