Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Jembatan Kimarpu di Pagedangan Udik, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (20/8) pagi. Peresmian jembatan itu disambut antusias oleh warga sekitar Kecamatan Kronjo.
Acara peresmian jembatan dihelat oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) serta merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN.
Jembatan Kimarpu menghubungkan Desa Pasilian dan Desa Pagedangan Udik yang berada di Provinsi Banten, Jawa Barat dan terbentang sepanjang 37 meter dengan lebar 1,5 meter di atas sungai Bentengan. Jembatan itu kini menjadi akses utama bagi kedua desa dan melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Terutama bagi Desa Pagedangan Udik yang suplai air minumnya tergantung dari desa tetangga.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kegiatan di Banten itu adalah wujud kepedulian BUMN atas masalah pendidikan dan pembinaan UMKM. “Untuk mendukung kelancaran kegiatan UMKM dan pendidikan, tentu juga harus melihat infrastrukturnya. Jembatan ini dulu terbuat dari bambu, dan sangat rapuh. Membahayakan warga,” ujar Erick.
Dia mengatakan banyak kaum ibu di sekitar wilayah tersebut berdagang lintas desa. Demikian juga dengan anak-anak yang pergi sekolah dan mengaji, terkadang pulangnya malam dan jika hujan mereka harus melewati jembatan bambu yang rapuh.
“Di bawah ada sungai yang juga deras airnya jika hujan. Jadi jembatan ini adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melancarkan kegiatan pendidikan dan ekonomi warga,” kata Erick. Jembatan Ki Marpu, kata Erick, adalah satu dari empat jembatan yang akan dibangun lewat kegiatan TJSL BUMN di daerah Banten. “Semoga pembangunan jembatan ini bisa membantu, bermanfaat dan jadi penghubung kebaikan antar desa,” kata Erick.
Sejumlah perusahaan BUMN terlibat dalam kolaborasi mewujudkan bantuan jembatan antara lain ADHI, PP, Bank Mandiri, Pegadaian, BTN, BNI, Perhutani, Hutama Karya, Pupuk Indonesia, Taspen, Wika, Angkasa Pura II, Perumnas, Waskita, Brantas Abipraya, Jasamarga, Airnav Indonesia, IFG, Jamkrindo, Nindya Karya dan Indra Karya.
Junena, 32 tahun, seorang ibu warga Pagedangan Udik mengatakan jembatan komposit itu sangat membantu masyarakat di dua desa, terutama untuk melancarkan kegiatan ekonomi warga. “Kami bisa menjual hasil kerja suami sebagai nelayan, ke desa sekitar,” kata dia. Sementara warga lain, Selamet, mengatakan tidak cemas lagi jika anaknya berangkat mengaji pada malam hari. “Saya tidak kuatir lagi dia akan terjatuh ke sungai,” ujar warga Desa Pasilian itu.