Anda tentu sudah sering bukan mendengar istilah resolusi? Resolusi memiliki banyak arti, seperti putusan atau kebulatan pendapat, atau bisa juga berarti ukuran dari besar kecilnya pixel.
Namun dalam artikel ini yang dimaksud resolusi adalah tujuan atau target yang ingin dicapai. Nah, di awal tahun kita sering mendengar mengenai resolusi-resolusi yang ditentukan dan akan menjadi target untuk dicapai. Biasanya pertanyaannya adalah “apa resolusimu tahun ini?” dan pertanyaan lainnya yang senada.
Momen awal tahun memang sering dijadikan oleh banyak orang sebagai momen untuk menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, karena awal tahun dianggap lebih mudah untuk dijadikan sebagai start awal, misalnya tanggal 1 Januari.
Tapi itu bukan berarti bahwa tanggal lain atau bulan lain tidak dapat dijadikan sebagai awal untuk menentukan resolusi. Karena sejatinya untuk mengawali pencapaian target kita tidak harus dilakukan di awal tahun.
Coba bayangkan misalnya kita sedang berada di bulan Maret. Jika kita ingin mencapai suatu tujuan, misalnya memiliki mobil baru, dan untuk mengumpulkan uangnya baru akan dimulai Januari tahun depan, tentu masih sangat lama bukan?
Padahal kita sudah memerlukan mobil tersebut. Mau tidak mau pengumpulan uang tersebut harus dilakukan secepat mungkin.
Bicara mengenai resolusi, tentu banyak sekali resolusi yang bisa kita tetapkan. Misalnya Ian, seorang jomblo yang memiliki resolusi menikah di tahun 2019. Ian menetapkan resolusi tersebut karena ia sudah tidak betah menjomblo.
Atau Dini, seorang karyawati yang sudah berusia di atas 30 tahun, yang memiliki resolusi memiliki momongan. Dini memikirkan bahwa ada risiko yang lebih tinggi bagi wanita yang hamil dengan usia tertentu, jadi Dini ingin segera melahirkan anak terakhirnya dan bisa segera memulai keluarga berencana.
Semua resolusi atau target tersebut memiliki latar belakangnya masing-masing. Setiap orang pun juga memiliki resolusi yang tidak sama. Apabila ada resolusi yang sama pun belum tentu semua orang ingin mencapainya di tahun yang sama.
Semua orang memiliki waktunya masing-masing, memiliki prioritasnya masing-masing. Jadi jangan terlalu fokus pada apa tujuan orang lain. Fokuslah pada resolusi Anda sendiri.
Apabila kita kaitkan resolusi ini dengan perencanaan keuangan, maka sudah pasti yang akan didiskusikan adalah resolusi keuangan. Artinya resolusi-resolusi tersebut terkait dengan keuangan atau kondisi keuangan yang Anda miliki.
Misalnya memiliki rumah, tentu memerlukan uang. Resolusi memiliki mobil baru, juga memerlukan uang. Ada juga sih yang tidak memerlukan uang, karena rumah dan uangnya diberikan untuk Anda oleh orang tua Anda. Namun jangan lupa bahwa orang tua Anda tentu membeli rumah dan mobil tersebut dengan uang!
Nah, sebaiknya Anda menentukan target atau resolusi keuangan yang Anda tentukan dengan mendasarkan pada kondisi keuangan Anda. Karena dengan mendasarkan pada kemampuan keuangan Anda, maka tujuan-tujuan yang telah Anda tentukan bisa lebih mungkin untuk tercapai.
Jadi target yang dibuat bukanlah sekedar target atau cita-cita yang terlalu tinggi untuk diraih atau tidak realistis. Coba Anda lakukan financial check up untuk melihat kondisi keuangan Anda saat ini, cukup sehatkah, atau kira-kira sedang sakit. Atau jangan-jangan keuangan Anda sebenarnya sekarang sedang sekarat?
Target inilah yang nanti akan menjadikan tujuan keuangan anda. Di sini letak pentingnya mengerti tentang Perencanaan Keuangan.
Mohamad Taufiq Ismail – Aidil Akbar Madjid & Partners
sumber Jiwasraya/ edit koranbumn.com