PT. Reasuransi Indonesia Utama (Perserto) menyebut industri asuransi membutuhkan kesadaran untuk merespons era baru mengandalkan data dalam membuat keputusan.
Direktur Teknik & Operasi Indonesia Re Delil Khairat mengatakan butuh kesadaran penuh untuk dapat merespon perubahan-perubahan dan ketidakpastian dalam industri asuransi, termasuk dengan transformasi. Dia menyebut transformasi yang dimaksud harus didukung dengan data.
“Jadi, bagaimana kita memastikan industri ini memiliki data yang lengkap, komprehensif, dan well-structured dengan yang bisa di utilisasi, bisa dianalisis, yang bisa diolah sedemikian rupa, memberikan insight bagi semua pelanggar industri, bisa digunakan untuk decision making,” ungkap Delil dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Tidak hanya itu, Delil melihat bahwa untuk mengelola data dengan jumlah besar juga dibutuhkan teknologi. Termasuk dirinya menyinggung soal teknologi artificial intelligence (AI) yang memegang peranan penting di industri asuransi. “AI juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, untuk mengelola data,” katanya.
Indonesia Re Gelar IIC
Untuk mendorong akselerasi data itu, Indonesia Re kembali menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) pada tahun ini.
Acara yang digelar pada 24–25 Juli mendatang mengusung tema ‘Accelerating Transformation in Insurance: Driving Growth, Strengthening, Resilience,’ yang mana perseroan ingin mendorong transformasi pada ekosistem perasuransian di Indonesia.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, transformasi adalah langkah penting untuk tetap kompetitif, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan mempertahankan relevansi di industri. Implementasi dan kemajuan dalam data analitik, kecerdasan buatan, sumber daya manusia, serta Environmental, Social, and Governance (ESG) memainkan peran sentral dalam proses transformasi ini.
“Wadah ini harus benar-benar men-spotting atau menganalisa. Masih ada masalah apa di industri kami? Ini wadahnya. Ini tempatnya untuk kita men-spotting, untuk kita melakukan sama-sama menganalisa,” kata Benny.
Dia menilai industri perasuransian juga memegang peranan kritis dalam menjaga perputaran roda ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Seiring perkembangan zaman, kompleksitas permasalahan yang dihadapi dunia semakin meningkat, yang juga meningkatkan kebutuhan masyarakat akan proteksi asuransi. Optimalisasi dukungan dan layanan reasuransi menjadi salah satu faktor kunci dalam menciptakan ekosistem asuransi yang stabil serta memaksimalkan kontribusi industri perasuransian dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) di 2030.
Selain transformasi, konferensi pers tersebut juga akan membahas berbagai topik progresif terkait optimalisasi peran reasuransi dalam manajemen risiko menuju Indonesia Emas 2045, hingga membahas rekayasa data di industri asuransi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn