Sekitar 2.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lampung mengikuti Seminar Nasional Jasa Raharja & Police Go to Campus yang diselenggarakan di Gedung Graha Mandala Alam, Sabtu (20/10/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri BUMN yang diwakili oleh Deputi bidang usaha jasa keuangan, jasa survei dan konsultan kementerian BUMN Gatot Triahargo dan Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo.
Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas dan Lampung menjadi kota ke-7 kegiatan Jasa Raharja & Police go to campus di tahun 2018.
“Tahun 2017 santunan yang dibayar Jasa Raharja sebesar Rp 1,9 triliun. Kondisi ini cukup memprihatinkan. Untuk tahun 2018 ini sampai bulan September tercatat adanya kenaikan pembayaran santunan sekitar empat puluh persen lebih namun itu karena adanya kenaikan nilai santunan 100 persen” ujarnya.
Ia juga mengucapkan Terimakasih atas peran serta mahasiswa untuk tertib berlalulintas.
Tahun 2017 dari seluruh korban kecelakaan lalu lintas sekitar 28 persen usia muda yaitu pelajar & mahasiswa.
Perlu diketahui juga bahwa selama 2017 jasa Rahaja telah menyerahkan santunan kepada korban baik yang meninggal dunia, maupun luka sebesar Rp1,9 trilliun.
Sementara, Rektor Universitas Bandar Lampung, Yusuf Barusman mengatakan di tengah zaman modernisasi ini, membuat pertumbuhan transportasi baik motor maupun mobil. Namun, konsekuensinya negatifnya semakin besarnya resiko kecelakaan yang dominannya terjadi atas ketidaktertiban pengendara lalu lintas. Atas hal itu selayaknya kampus dapat menjadi sebagai pelopor tertib berlalu lintas.
“Kegiatan Jasa Raharja and Police Goes to Campus selayaknya bisa diaplikasikan di kampus dan mahasiswa patut menjadi pelopor ketertiban. Dimana jika ditemukan pelanggar, seperti teman atau keluarga maka kita wajib menegurnya”.
Senada, Staf ahli pemprov bidang pemerintahan, hukum, dan politik, Theresia Sormin mengatakan kemacetan, kecelakaan, dan kriminalitas di jalan raya masih menjadi hal rutin yang terjadi. Penggunaan kendaraan mengharuskan pemahaman peraturan lalu lintas demi kelancaran dan pengguna jalan.
“Sebab, kami masih sering melihat pengendara yang melakukan pelanggaran dan human eror menjadi faktor tinggi yang menyebabkan lakalantas. Ini harus menjadi perhatian khusus, terutama diusia pelajar yang memiliki resiko tinggi,” ujarnya.
Menurutnya, konsep goes to campus menjadi kontribusi aktif dari Jasa Raharja dan polisi sebagai pencegahan lakalantas. Dengan melibatkan elemen mahasiswa diharapkan bisa menjadi pelopor untuk mensosialisasikan tertib berlalu lintas kepada masyarakat luas untuk mewujudkan berkendara yang aman, nyaman, dan lancar,” kata dia.
Dari 2.500 mahasiswa yang ikut seminar ini antara lain mahasiswa Unila, UBL, teknokrat Indonesia, Muhammadiyah metro, umitra Indonesia, UIN Lampung & Itera.
Dari pantauan di lokasi terlihat para mahasiswa memakai jas almamater dari perguruan tinggi masing-masing sehingga Graha Mandala Alam terlihat warna-warni.
Mereka juga bisa berswafoto di beragam spot yang disediakan. Seperti kondisi mengenaskan korban kecelakaan, Valak, pocong, kuntilanak, dan sebuah motor polisi.
Secara bergantian dan teratur mereka berfoto dengan aneka penampakan hantu itu.
Selain itu, peserta juga dihibur dengan penampilan grup Band Coklat. Kemudian dibagikan pula 400 helm, dan beragam doorprize. Disediakan 400 helm, sepeda gunung, hp diperuntukkan bagi mahasiswa yang peduli lalu lintas.
Sumber Jasa Raharja