PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) membagikan dividen sebesar Rp776.342.383.468 atau sebesar 20% dari laba bersih yang diraih pada tahun buku 2017.
Pada tahun 2017 WSKT mencatatkan kinerja yang masih relatif baik dengan perolehan total Nilai Kontrak dalam pengerjaan Rp 138,11 triliun, Pendapatan Usaha Rp 45,21 triliun, dan Laba Bersih Rp 4,20 triliun. Total Aset Perseroan pada tahun 2017 sebesar Rp 97,90 triliun, Total Liabilitas Rp 75.14 triliun, Total Ekuitas Rp 22,75 triliun, dan nilai kontrak baru Rp 55,83 triliun.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2017 dilaksanakan di Gedung Waskita, Jakarta Timur, yang membahas 10 (sepuluh) mata acara rapat, yaitu:
Mata Acara 1 adalah persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2017, serta Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 dan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Tahun Buku 2017.
Selanjutnya adalah Mata Acara 2, yaitu penetapan penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2017. Usulan penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2017 disampaikan oleh Direktur Keuangan & Strategi. Dewan Komisaris dan Direksi mengusulkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2017 sebesar Rp 3.881.711.917.338,- (yang dapat diatribusikan ke entitas induk) sebagai berikut: Dividen Rp 776.342.383.468,- atau sebesar 20%. Cadangan wajib Rp 443.943.632.479,- atau sebesar 11,44%. Saldo yang belum ditentukan penggunaannya Rp 2.661.425.901.391,- atau sebesar 68,56%.
Mata Acara 3 adalah penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Mata Acara 4 penetapan besarnya gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan Tantiem bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Mata Acara 5 persetujuan Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dalam rangka
Program Opsi Kepemilikan Saham untuk Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Option).
Mata Acara 6 persetujuan Penjaminan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Kekayaan Bersih Perseroan saat ini dan yang akan datang dalam rangka mendapatkan fasilitas yang akan diterima oleh Perseroan dari Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan Masyarakat (melalui Efek selain Efek bersifat Ekuitas melalui Penawaran Umum).
Sedangkan Mata Acara 7 adalah persetujuan Pengukuhan Peraturan Menteri BUMN.
Mata Acara 8 adalah laporan Penggunaan Dana Hasil Rights Issue dan Hasil Obligasi. Dana hasil rights issue sebesar Rp 5.29 triliun digunakan biaya penawaran umum sebesar Rp 37,32 miliar, dan selebihnya untuk membiayai proyek Jalan Tol dan proyek transmisi 500kV Sumatera. Dana hasil obligasi PUB II Tahap I sebesar Rp 2 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp 5,09 miliar dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja (70%) dan 30%-nya investasi pada PT WTR dan PT WKR berupa setoran modal. Dana hasil obligasi PUB II Tahap II sebesar Rp 900 miliar digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp 1,58 miliar, dan selebihnya sebanyak 80% di antaranya digunakan sebagai modal kerja, dan 20% nya investasi dan pembiayaan proyek jalan tol. Dana hasil obligasi PUB II Tahap III sebesar Rp 1,65 triliun digunakan untuk pembiayaan penawaran umum sebesar Rp 2 miliar, dan selebihnya digunakan sebagai modal kerja. Dana hasil obligasi PUB III Tahap I sebesar Rp 3 triliun digunakan untuk biaya penawaran umum sebesar Rp 6,2 miliar, dan selebihnya sebayak 80% digunakan sebagai modal kerja, 16% sebagai investasi dan pembiayaan proyek jalan tol, dan 4% untuk investasi dan pembiayaan proyek realty.
Mata Acara 9 adalah persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, dan Mata Acara 10 adalah Persetujuan Perubahan Susunan Pengurus Perusahaan. Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Badrodin Haiti.
Dengan berakhirnya RUPST Tahun Buku 2017 yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2018 ini, maka susunan
Pengurus Perseroan menjadi:
Komisaris Utama : Badrodin Haiti
Komisaris : Danis H Sumadilaga
Komisaris : Arif Baharudin
Komisaris : R. Agus Sartono
Komisaris Independen : M. Aqil Irham
Komisaris Independen : Viktor S. Sirait
Komisaris Independen : Muradi
Direktur Utama : I Gusti Ngurah Putra
Direktur Human Capital Management : Hadjar Seti Adji
Direktur Keuangan : Haris Gunawan
Direktur Operasi I : Didit Oemar Prihadi
Direktur Operasi II : Bambang Rianto
Direktur Operasi III : Fery Hendriyanto
Direktur Quality, Safety, Health and Environment : Wahyu Utama Putra
Sumber Situs Web Waskita
Editor Erik Y Aradena