Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyambut kepulangan Tim Relawan Jasa Marga Peduli di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Kamis (11/10). Tim Relawan Jasa Marga Peduli tersebut baru saja menjalani tugas kemanusian di Palu, Sulawesi Tengah.
Rencana selanjutnya, Jasa Marga akan menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta kepada para korban pada Senin (15/10). Paket bantuan ini berupa selimut, sarung, tikar/karpet, dan makanan siap saji. Bantuan ini dikelola oleh Unit Community Development Program (CDP/PKBL) Jasa Marga. Penyalurannya dilakukan melalui Anak Perusahaan Jasa Marga, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) di Balikpapan, Kalimantan Timur yang selanjutnya akan diserahkan kepada Tim BUMN Peduli di Palu. Paket bantuan tersebut berupa selimut, sarung, tikar/karpet, dan makanan siap saji.
Hal tersebut terungkap dalam jamuan makan malam Direktur SDM PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama dengan anggota Jasa Marga Peduli, Jumat (12/10).
Selain itu, dalam jamuan makan malam tersebut Ketua Jasmapala Jajang Sahara Nur membagikan pengalaman selama menjalankan tugas di daerah bencana di Palu dan sekitarnya. Jajang bercerita, fokus Tim Relawan Jasa Marga Peduli seketika dapat memasuki wilayah terdampak musibah adalah evakuasi. “Konsentrasi kami pertama kali ada di titik Pantai Talise yang terdampak tsunami dan Petobo yang dampaknya antara lain tanah longsor,” ungkap Jajang. Selama 10 hari bertugas di sana, lanjut Jajang, Tim Relawan Jasa Marga Peduli berhasil mengevakuasi 15 jenazah. Jajang mengakui, tim yang dipimpinnya menemui sejumlah tantangan ketika sebelum dan saat bertugas di daerah terdampak musibah.
Tim Relawan Jasa Marga Peduli yang bertugas di Palu tersebut terdiri dari 14 orang. Mereka adalah anggota Jasamarga Pegiat Alam (Jasmapala). Seluruh anggota tim telah terlatih dan bersertifikat dalam keahlian bidang medis, evakuasi, dan distribusi logistik. Personel yang bertugas terbagi menjadi dua tim, yakni 10 orang sebagai tim evakuasi dan empat orang sebagai tim distribusi.
“Yang pertama adalah jalur transportasi. Jalur darat dan udara dari Jakarta menuju Palu sempat terputus. Selama lima hari pertama di sana kami juga berjalan kaki dalam menjalankan tugas,” kata Jajang.
Meski begitu, berbagai tantangan tersebut tak menyurutkan semangat Tim Relawan Jasa Marga Peduli untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Jajang juga mengapresiasi Manajemen Jasa Marga yang cepat memberikan respon untuk segera menerjunkan tim kemanusiaan yang bersinergi dengan BUMN Peduli di daerah terdampak musibah.
Dalam kesempatan yang sama, Alex Denni menyampaikan, Jasa Marga bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangun karakter yang bermanfaat bagi bangsa ini.
“Saya bangga dengan Tim Jasa Marga Peduli. Semoga semangat yang ditunjukkan oleh rekan-rekan kita yang baru saja pulang dari Palu semakin memperkuat karakter insan Jasa Marga untuk peduli pada sesama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri,” lanjutnya.
Sebelumnya, Tim Relawan Jasa Marga Peduli sempat tertahan di Makassar pada Minggu (30/9) atau dua hari pasca gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala, dan daerah-daerah sekitar lainnya. Namun, Tim Relawan Jasa Marga Peduli berhasil memasuki Palu pada keesokan harinya atau pada Selasa (2/10) dengan jumlah lima personel. Dari kelima personel terbut, dua di antaranya berangkat terlebih dahulu sebagai Tim Advance pada Selasa pagi. Tiga orang lainnya menyusul pada sore di hari yang sama. Kemudian, lima personel lainnya menyusul pada Rabu (3/10) dengan pesawat komersil. Sementara itu, keempat personel lainnya menyusul pada hari Minggu (7/10). Saat masih menjalani tugas kemanusiaan di Sulawesi Tengah, Tim Relawan Jasa Marga Peduli telah menyalurkan bantuan berupa perlengkapan medis darurat, makanan siap saji, air mineral, terpal untuk hunian sementara, dan pakaian melalui Koordinator Posko BUMN Peduli PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Sumber Jasa Marga