PT Pupuk Indonesia (Persero) menjaga pasokan pupuk bersubsidi di Provinsi Jambi dengan menyiapkan stok sebanyak 5.455 ton. Persediaan tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi memasuki musim tanam. Hal ini disampaikan Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto saat meninjau kesiapan perusahaan memasuki musim tanam di Provinsi Jambi, Jumat (24/11/2023).
Bob mengungkapkan bahwa, stok per tanggal 21 November 2023 tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 1.866 ton dan pupuk NPK 3.589 ton. Jumlah tersebut berada di atas alokasi minimum yang diatur Pemerintah, sehingga aman untuk memenuhi alokasi pupuk bersubsidi Provinsi Jambi selama tiga pekan ke depan. Stok pupuk bersubsidi tersebut sekarang sudah berada di Lini III atau gudang penyangga level kabupaten/kota.
“Memasuki musim tanam, kami dari Pupuk Indonesia melihat langsung kesiapan perusahaan di lapangan dengan mengunjungi gudang-gudang, distributor dan kios di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jambi. Kami juga mengunjungi petani dan Pemerintah setempat untuk memastikan kondisi di lapangan. Berdasarkan pantauan kami, perusahaan sudah siap menyukseskan musim tanam,” ujar Bob saat mengunjungi Gudang Penyangga Pupuk (GPP) di Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Ia juga mengungkapkan, demi kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di sebelas kabupaten/kota, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan sejumlah fasilitas di Jambi. Antara lain lima gudang Lini III, dimana dua diantaranya berada di Kota Jambi, berikutnya masing-masing berada di Merangin, Tebo dan Kab. Kerinci. Berikutnya Pupuk Indonesia juga memiliki 17 distributor dan 305 kios pupuk lengkap yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Jambi.
“Pupuk Indonesia juga memiliki sebanyak tiga tenaga lapangan yang siap mendampingi proses penyaluran pupuk bersubsidi, dan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi menerimanya sesuai dengan regulasi,” ujar Bob.
Sementara itu, sepanjang tahun 2023, Pemerintah menetapkan e-alokasi pupuk bersubsidi untuk 95.019 petani di Provinsi Jambi sebanyak 44.132 ton. Terdiri dari 20.712 ton pupuk Urea dan 23.420 ton NPK bersubsidi.
Bob pun mengungkapkan jika penyerapan pupuk bersubsidi di Provinsi Jambi hingga 20 November 2023 cukup tinggi, dimana penebusan pupuk Urea bersubsidi mencapai 65 persen atau 13.538 ton. Berikutnya penebusan NPK bersubsidi mencapai 17.498 ton atau setara 75 persen dari e-alokasi 2023.
Dari sisi jumlah petani yang melakukan penebusan, sekitar 85 persen atau 80.928 petani di Provinsi Jambi juga telah melakukan penebusan. Hanya 15 persen atau 14.091 petani yang belum menebus pupuk bersubsidi yang menjadi haknya.
“Saat ini sudah memasuki musim hujan, dan Menteri Pertanian pun menggalakkan program Percepatan Tanam dalam rangka meningkatkan produktivitas padi di dalam negeri. Kami optimistis hingga akhir tahun penyerapan pupuk bersubsidi di Jambi bisa sesuai dengan target,” tandas Bop.
Lebih lanjut, ia juga membenarkan jika tidak semua petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare. Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
“Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi. Di periode yang sama, Pupuk Indonesia di Provinsi Jambi menyiapkan pupuk nonsubsidi Urea sebanyak 296 ton dan NPK nonsubsidi 1.052 ton. Semua pupuk tersebut juga berada di Lini III,” pungkasnya.