Salah satu mitra atau equity partner PT Pertamina pada proyek Refinery Development Master Plant (RDMP) Balikpapan dikabarkan mundur dari rencana kerjasama yang tengah dijajaki.
Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, sedianya ada dua equity partner yang tengah menjajaki diskusi dengan Pertamina yakni yakni GIC Limited asal Singapura serta Mubadala.
Salah satu mitra atau equity partner PT Pertamina pada proyek Refinery Development Master Plant (RDMP) Balikpapan dikabarkan mundur dari rencana kerjasama yang tengah dijajaki.
Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, sedianya ada dua equity partner yang tengah menjajaki diskusi dengan Pertamina yakni yakni GIC Limited asal Singapura serta Mubadala.
Kendati demikian, Nicke masih enggan merinci pihak mana yang bakal mundur.
Nicke menambahkan, saat ini pihaknya pun tengah menjalin komunikasi dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk kemungkinan masuknya INA sebagai equity partner.
Nicke melanjutkan, mundurnya salah satu calon mitra ini diharapkan tak mengganggu jadwal proyek RDMP Balikpapan. Porsi equity yang dibuka untuk proyek ini tak tergolong besar atau hanya sekitar US$ 500 juta.
Adapun, pengembangan RDMP Balikpapan kini telah mencapai 33,09% dengan target rampung seluruhnya pada 2026 mendatang.
Sumber Kontan, edit koranbumn