PT Waskita Karya Tbk. masih mengejar kontrak baru untuk proyek lini bisnis gedung dan bangunan sekitar Rp5 triliun hingga akhir tahun ini.
Direktur Operasi I PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) Didit Oemar Prihadi mengatakan bahwa dari target nilai kontrak baru untuk lini bisnis gedung sebesar Rp6 triliun sampai akhir tahun, per awal September perseroan baru memperoleh kontrak sekitar Rp1 triliun.
Kendati masih jauh dari target, Didit optimistis BUMN itu tetap dapat merealisasikan target mengingat banyak tender proyek yang diikuti yang menumpuk pada akhir tahun.
“Proyek yang kami harapkan nilainya besar, mudah-mudahan kami dapat. Saat ini masih proses tender. Pada kuartal keempat biasanya lebih ramai,” kata Didit kepada Bisnis saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (10/9/2018).
Akan tetapi, Didit enggan menyebut secara spesifik proyek-proyek berskala besar pada lini bisnis gedung yang tendernya tengah diikuti untuk dimenangkan emiten konstruksi tersebut.
“Ada beberapa proyek pemerintah, ada terminal bandara yang sedang kami ikuti tendernya.”
Didit mengakui bahwa target nilai kontrak baru lini bisnis gedung pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar Rp9 triliun.
Pasalnya, proyek kereta ringan (light rail transit/LRT di Sumatra Selatan cukup berkontribusi besar pada realisasi kontrak WSKT sepanjang tahun lalu. Dalam proyek itu, Waskita diketahui menjadi kontraktor pembangunan.
Secara total lini bisnis gedung masih relatif kecil bila dibandingkan dengan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan catatan bisnis, WSKT menargetkan nilai kontrak baru Rp70 triliun sampai dengan akhir tahun ini dan laba bersih Rp5 triliun.
Kendati demikian, direksi WSKT sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan perseroan merevisi target nilai kontrak baru tersebut. Sampai dengan saat ini, belum diketahui berapa rencana revisi target tersebut.
Sumber Bisnis.com