PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berharap agar spektrum frekuensi 700 MHz bersih dari siaran analog sebelum dilelang. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. itu belum memutuskan untuk terlibat dalam lelang bekas siaran analog tersebut.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan frekuensi radio merupakan sumber daya terbatas yang berperan penting dalam penyelenggaraan jaringan mobile broadband.
Telkomsel masih terus melakukan pengkajian mendalam dan terukur serta menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah terkait proses seleksi, untuk memastikan optimalisasi pemanfaatan frekuensi 700 MHz tersebut dalam mendukung penggelaran jaringan broadband di Indonesia.
“Kami berharap rangkaian proses penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) terselesaikan secara tuntas dan menyeluruh, terutama pada spektrum frekuensi yang akan dilelang/seleksi tersebut, agar terhindar dari potensi interferensi yang dapat merugikan seluruh pihak,” kata Saki kepada Bisnis, Minggu (13/8/2023).
Diketahui, saat ini Telkomsel merupakan operator dengan jumlah frekeunsi terbesar. Dari total 767 MHz spektrum frekuensi yang dialokasikan Kemenkominfo kepada seluler, Telkomsel memanfaatkan 130 MHz + 50 MHz.
Dengan jumlah spektrum tersebut, Telkomsel melayani lebih dari 150 juta pengguna seluler di Indonesia.
Tidak hanya itu, Telkomsel juga berharap pada lelang spektrum 700 MHz, pemerintah dapat menjadikan kondisi biaya frekuensi yang saat ini sudah tinggi sebagai salah satu pertimbangan untuk penetapan kebijakan biaya PNBP terkait alokasi frekuensi saat ini maupun yang akan dialolasikan ke depannya.
“Tujuannya agar kesehatan industri tetap terjaga,” kata Saki.
Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp44 triliun pada semester I/2023 atau tumbuh 1 persen secara tahunan.
Pendapatan dari layanan data berkontribusi sebesar Rp37,69 triliun tumbuh 7,4 persen year on year/YoY, sementara itu pendapatan dari layanan panggilan suara dan SMS sebesar Rp6,3 triliun.
Peningkatan pendapatan terjadi sejalan dengan kualitas layanan yang makin baik didorong oleh peningkatan jaringan dari 3G ke 4G.
Sumber Bisnis, edit koranbumn