Menteri Perkeretaapian Bangladesh, Nurul Islam Sujan membuka kerja sama lebih luas kepada BUMN Indonesia. Khususnya kerja sama di sektor transportasi kereta.
“Saya dalam kesempatan ini juga ingin mengundang BUMN Indonesia mengunjungi Bangladesh pada waktu yang tepat untuk membahas dan mengeksplorasi kemungkinan kerja sama transportasi kereta untuk kesejahteraan bersama kedua negara ini,” ujar Nurul Islam Sujan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (2/3).
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perkeretaapian Bangladesh itu saat meninjau langsung sistem persinyalan SiLSafe 4000 milik PT Len Industri (Persero) yang beroperasi di Stasiun Madiun, jalur ganda Lintas Selatan Jawa.
Dalam kesempatan tersebut, Nurul Islam Sujan mengapresiasi produk-produk milik PT Len di stasiun tersebut yang telah memiliki level keamanan SIL 4. “Bagus dan produk luar biasa,” kata Menteri Perkeretaapian Bangladesh tersebut.
Indonesia di bidang perkeretaapian sudah menyuplai modifikasi sistem persinyalan kereta di Jalur Ishurdi-Joydepur oleh PT Len Industri dan ratusan gerbong kereta oleh PT INKA. Di level nasional, Len sendiri sudah memasang produknya di 219 stasiun, di sepanjang jalur 2.430 Km di seluruh Indonesia selama 37 tahun terakhir.
Sedangkan Bangladesh, sejak tahun 2009 melalui kepemimpinan PM Sheikh Hasina memberikan prioritas utama untuk investasi di sektor transportasi kereta. Kini, mereka memiliki 259 lokomotif, 1.624 gerbong penumpang, 3.486 gerbong (wagon) dengan total panjang lintasan 2.955 Km untuk melayani 43 distrik di Bangladesh.
“Len adalah salah satu perusahaan transportasi kereta api yang saat ini menjadi pimpinan dalam bidang sistem pensinyalan kereta api, sistem gardu induk, sistem tenaga, sistem telekomunikasi, dan sistem SCADA di Indonesia. Para insinyur kami juga telah memiliki lisensi IRSE (Institution of Railway Signal Engineers) dan AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organisations),” kata Direktur Utama Len, Zakky Gamal Yasin.
Sebelumnya Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan menggelar pertemuan dengan Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (28/2).
Agenda kunjungan kali ini dimaksudkan untuk menjajaki kerjasama Indonesia dan Banglades agar lebih luas dan mendalam lagi di bidang bisnis maupun ekonomi. Khususnya dalam bidang pengembangan sistem transportasi perkeretaapian di Bangladesh.
Sumber Republika, edit koranbumn