Seluruh Manajer Unit Kerja dan Kepala Bagian Operasional PTPN VII menandatangani naskah Komitmen Pencapaian Produksi (KPP), Kamis (7/4/22). Digelar secara hybrid dari Kantor Direksi Bandarlampung, agenda dipimpin Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding Mahmudi.
Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy didampingi SEVP Operation II Dicky Tjahyono, Kabag Operasional I Daniel Solihin, dan Kabag Operasional II Wiyoso. Sementara, para manajer mengikuti secara virtual dari unit kerja masing-masing.
Naskah Komitmen Pencapaian Produksi (KPP) berisi pernyataan manajer dan seluruh elemen di bawahnya untuk mewujudkan angka-angka target yang telah ditetapkan. Angka-angka tersebut merupakan proyeksi yang telah disusun per periode berdasarkan potensi dan ditetapkan bersama oleh manajemen dan disetujui semua pihak.
“Penandatanganan KPP ini adalah penegasan dari kesanggupan setiap unit kerja untuk mewujudkan RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) yang telah ditetapkan. Ini sangat penting kami lakukan karena dalam triwulan pertama 2022 ini terlihat progresnya kurang maksimal. Padahal, potensinya ada,” kata Mahmudi pada pengarahannya.
Menurut Mahmudi, PTPN Holding harus memastikan semua tahapan manajemen dapat berjalan sesuai dengan timeline yang telah dibuat. Pencapaian kinerja 2021 se PTPN Grup yang meningkat tajam, bahkan di luar ekspektasi, ditekankan oleh Direksi dan Pemegang Saham untuk tidak terdegradasi.
Sebangun dengan Holding, kinerja PTPN VII pada 2021 juga mendapat pujian. Direktur Utama PTPN Holding Muhammad Abdul Ghani sempat memberi penilaian, meski baru mulai untung tahun 2021, PTPN VII mencatat sebagai anak perusahaan yang paling progresif operasionalnya pada kinerja 2021. Dan ini menjadi tugas manajemen dan seluruh jajaran PTPN VII untuk mempertahankan dan mengakselerasi kinerja ke depan.
Sementara Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dalam pengarahannya mengatakan optimis angka-angka tersebut dapat diraih semua unit dengan melihat tren kenaikan dr januari hingga maret. Ini berarti masih ada potensi yang bisa digali untuk mencapai angka yang telah disepakati dalam RKAP.