Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menunjukkan pemulihan sepanjang semester I-2021. Emiten semen ini membukukan laba bersih senilai Rp 2,65 miliar sepanjang enam bulan pertama 2021.
Asal tahu saja, realisasi tersebut membaik dari kondisi pada semester I-2020, di mana SMBR mencetak rugi hingga Rp 137,62 miliar. Alhasil, SMBR mengempit laba bersih per saham senilai Rp 0,27 dari sebelumnya rugi bersih mencapai Rp 14 per saham.
Membaiknya bottom line SMBR seiring dengan naiknya pendapatan. Sepanjang semester I-2021, SMBR membukukan pendapatan senilai Rp 763,63 miliar. Realisasi ini naik 13,66% dari pendapatan di semester I-2020 sebesar Rp 671,82 miliar.
Jika dirinci, pendapatan SMBR masih didominasi oleh penjualan semen bungkus kepada pihak ketiga yang mencapai Rp 654,81 miliar. Disusul, penjualan semen curah senilai Rp 92,08 miliar, pendapatan dari jasa pengangkutan sebesar Rp 2,11 miliar, dan penjualan mortar sebanyak Rp 37,74 juta.
SMBR juga memperoleh pendapatan dari pihak berelasi, seperti penjualan semen curah kepada PT Wijaya Karya Beton Tbk senilai Rp 150,20 juta dan penjualan tanah liat putih (white clay) kepada PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) sebesar Rp 14,27 miliar.
Meski pendapatan naik, SMBR berhasil menekan sejumlah bebannya. Beban pokok penjualan menurun 6,70% dari semula Rp 436,73 miliar menjadi Rp 407,45 miliar. Beban umum dan administrasi juga menurun 11,2% dari semula Rp 125,14 miliar menjadi Rp 111,68 miliar.
Namun, beban penjualan Semen Baturaja naik tipis dari semula Rp 149,55 miliar menjadi Rp 151,03 miliar di akhir Juni 2021.
Sumber Kontan, edit koranbumn