Beberapa emiten semen merambah bisnis hilir guna menghadapi kondisi oversupply semen di pasaran. Salah satunya adalah PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang mulai merambah bisnis tanah liat (white clay).
SMBR telah menandatangani kontrak kerja sama jual beli tanah liat dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) selama tiga tahun dengan total volume sebesar 150 ribu ton.
Kepada Kontan.co.id, VP Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri mengatakan saat ini produk tanah liat SMBR telah digunakan sebagai perekat pupuk NPK produksi PT Pupuk Sriwjaya.
Selain tanah liat, SMBR juga merambah lini bisnis beton porous, semen mortar dan bata ringan. Untuk bata ringan dan semen mortar, kedua produk ini sedang dalam tahap evaluasi pasar setelah sebelumnya dilakukan uji coba pemasaran di area Lampung pada Oktober 2019 silam.
“Sedangkan untuk beton porous dalam tahap finalisasi research and development (RnD),” ujar Basthony.
Basthony melanjutkan, nantinya produk-produk turunan ini akan dipasarkan di wilayah Sumatera.