PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berharap bisa membukukan kinerja posisif pada tahun ini, setelah mencatatkan laba bersih kuartal III senilai Rp25 miliar. Hingga September 2020, penjualan Semen Baturaja melambat 15,23 persen.
“Kami berharap berharap seiring kondisi pasar yang positif dan efisiensi yang dijalankan, kinerja SMBR sepanjang 2020 dapat membukukan hasil yang positif,” ujarnya, Kamis (26/11/2020).
Pabrikan berkode saham SMBR ini memperluas strategi untuk mengejar laba di tengah pandemi Covid-19. Langkah itu meliputi optimalisasi distribusi, menebalkan kantong dengan optimalisasi pendapatan lain, hingga sinergi dengan BUMN klaster semen dan BUMN Karya.
Sinergitas dengan klaster semen dan BUMN karya terutama dalam pembentukan Indonesia Cement Research Institute (ICRI). Pusat penelitian dan pengembangan ini menjadi salah satu kunci pendorong peningkatan kualitas personil di SMBR.
Pembentukan ICRI ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara PT Semen Baturaja dan Semen Indonesia Group (SIG), Kamis (26/11/2020). Acara yang digelar secara virtual yang dihadiri oleh Direktur Produksi & Pengembangan SMBR Daconi, Direktur Engineering & Project SIG Tri Abdisatrijo, Direktur SDM & Hukum SIG Tina T Kemala Intan, dan Direktur Produksi SIG Benny Wendry.
“Setelah ICRI ini terbentuk, kami dan SIG akan beriringan dalam kegiatan riset strategis. Harapannya dapat tercipta produk yang inovatif, berteknologi tinggi dan ramah lingkungan,” kata Daconi.
Unit riset tersebut diharapkan juga meningkatkan efisiensi operasi dan cost leadership klaster BUMN semen. “Dengan adanya sinergi yang dilakukan dengan SIG diharapkan akan dapat memacu kinerja perusahaan ke depan. Harapannya, ICRI dapat menjadi pusat riset semen dan building material terbaik di Indonesia.”
Selain itu, perseroan akan memupuk laba dari pendapatan lainnya seperti pengelolaan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) di samping juga meningkatkan utilisasi pabrik.
Semen Baturaja juga tengah memperluas model bisnis dengan menggarap segmen produk hilir. Lainnya, membangun fasilitas Alternative Fuel and Raw Material (AFR) dan Waster Heat Recovery Power Geneator di perusahaan.
Perseroan mencatatkan laba bersih kuartal III senilai Rp25 miliar. Sepanjang Januari-September, perseroan mencatatkan penjualan semen 1,28 juta ton, lebih rendah 15,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1,51 juta ton.
SMBR menargetkan dapat menjual 1,92 juta ton semen pada tahun ini. Target ini merupakan revisi karena sebelumnya untuk 2020 dalam RKAP, perusahaan menetapkan target penjualan sebesar 2,6 juta ton.
Sumber Bisnis, edit koranbumn