PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) memasang mode lebih optimistis tahun ini. Emiten pelat merah ini menargetkan penjualan semen tahun 2021 sebesar 2,18 juta ton atau meningkat 11% dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,9 juta ton.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja Doddy Irawan mengatakan, ada sejumlah katalis yang membuat SMBR percaya diri target ini bisa tercapai. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) misalnya, mengatakan jika kegiatan konstruksi infrastruktur dan proyek strategis awal tahun 2021 mulai berjalan.
Selain itu, pertumbuhan permintaan semen di tahun 2021 juga telah menunjukkan adanya tren peningkatan.
Perbaikan penjualan semen SMBR pun sudah terlihat di kuartal pertama 2021. Doddy membeberkan, penjualan semen Baturaja pada kuartal pertama tercatat tumbuh 22% atau lebih tinggi dari pertumbuhan permintaan nasional yang hanya tumbuh sebesar 2,2%.
Ada sejumlah faktor yang mendorong peningkatan penjualan, diantaranya peningkatan permintaan yang cukup tinggi di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel), dimana Semen Baturaja memiliki pangsa pasar (market share) di wilayah Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan sekitarnya.
“Dengan adanya pertumbuhan permintaan semen di wilayah-wilayah tersebut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan penjualan Perseroan,” terang Doddy kepada Kontan.co.id, Selasa (4/5).
Hal ini tidak terlepas dari program peningkatan ekonomi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah yang tentunya menjadi salah satu faktor pendorong penjualan semen. Kenaikan anggaran belanja infrastruktur juga berdampak baik bagi pertumbuhan permintaan semen.
Saat pemerintah memutuskan untuk menaikan anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) dalam sektor infrastruktur, Semen Baturaja berharap proyek-proyek strategis tersebut dapat berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan semen.
Adapun proyek strategis yang diperkirakan akan berjalan yaitu proyek Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumsel, Proyek Oki Pulp & Paper 2, Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jambi, proyek Jalan Tol Trans Sumatera dan beberapa proyek lainnya. Pendekatan proyek infrastruktur pemerintah ini dilakukan melalui sinergi dengan BUMN karya sebagai sinergi antar BUMN.
Untuk mendorong kinerja tahun ini, SMBR masih menerapkan inisiatif strategis yang mampu mendorong terget penjualan di tahun 2021 ini. SMBR mengedepankan kualitas produk yang terjamin dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Semen Baturaja juga memperbaiki saluran dan sistem distribusi serta penguatan marketing information system. Sehingga, produk yang diterima oleh konsumen terjamin mutunya dan kontinuitas suplai barang berjalan dengan baik.
Meski tidak menyebut angka pasti, belanja modal (capex) SMBR tahun ini akan dialokasikan untuk sejumlah kegiatan seperti persiapan pengembangan tambang, program optimalisasi dan efisiensi pabrik, pembangunan fasilitas laboratorium riset hingga pengembangan distribusi semen seperti pembangunan Gudang distribusi, digital marketing, dan batching plant.
Pembangunan gudang distribusi semen saat ini sedang diproses di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan. “Diharapkan dengan adanya pembangunan gudang distribusi center semen di Lubuklinggau, pasokan semen di Kota Lubuklinggau akan terjaga dengan baik,” jelas Doddy.
Sementara itu, di tengah kondisi industri semen yang masih overcapacity dan diperparah dengan kondisi pandemi saat ini, Doddy mengatakan hal tersebut mempengaruhi timeline investasi pembangunan Pabrik Baturaja III di Bukit Bulan, Jambi.
Sumber Kontan, Edit koranbumn