PT Semen Baturaja (SMBR) akan terus berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan di atas 20 persen di 2019. Setidaknya, penjualan ditargetkan 2,75 juta ton atau tumbuh 26 persen dibanding 2018 sebesar 2,18 juta ton.
Seiring dengan berjalannya Pemilu ditahun 2019, SMBR optimis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya kue market share di wilayah Perseroan.
“Demand untuk wilayah pemasaran kami di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton (tumbuh 9 persen dibanding tahun 2017) sehingga kami optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai,” kata Direktur Utama SMBR, Jobi di Jakarta, Kamis (24/1).
SMBR optimis prospek permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan akan terus meningkat seiring dengan beroperasinya jalan tol trans Sumatera dari Bakauheni sampai Palembang yang dijadwalkan akan beroperasi April 2019.
“Kita mengharapkan multiplier effect dari pembangunan infrastruktur pemerintah yang diharapkan akan memunculkan sentra ekonomi baru di sepanjang jalan tol tersebut yang nantinya akan mendongkrak konsumsi semen. Kita juga masih menantikan proyek jalan tol berikutnya seperti Palembang-Bengkulu dan Palembang-Jambi,” kata Jobi.
Dari sisi operasional, SMBR saat ini memiliki dua pabrik di Baturaja dengan kapasitas produksi 3,85 juta ton/tahun. Pemenuhan kebutuhan armada angkutan semen juga sudah terpenuhi pada November tahun lalu yang menambah optimisme manajemen untuk mencapai target tahun ini.
Dari sisi kinerja keuangan, SMBR menargetkan pertumbuhan laba bersih setelah sebelumnya laba bersih mengalami konsolidasi pada tiga tahun terakhir.
“Untuk bottom line, tahun ini merupakan momentum bagi SMBR untuk rebound setelah tahun-tahun sebelumnya laba bersih tertekan sehubungan dengan beroperasinya Pabrik Baturaja II.”
sumber Merdeka, edit koranbumn