PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) telah mengembangkan diversifikasi produk yang memiliki peluang bisnis yang menjanjikan, yaitu mortar dan white clay. SMBR tengah berencana meningkatkan kapasitas produksi mortar dengan menganggarkan dana Rp 800 juta.
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja, Basthony Santri menjelaskan investasi SMBR untuk produk mortar di bawah Rp 1 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi.
“Untuk produksi mortar, menggunakan sejumlah peralatan dan infrastruktur eksisting di SMBR. Adapun pembuatan peralatan dilaksanakan secara mandiri oleh tim dari Divisi Research & Development SMBR,” jelasnya
Basthony mengungkapkan alasan SMBR mengembangkan produk mortar adalah bisa menjadi alternatif lain bagi SMBR untuk meningkatkan utilisasi pabriknya dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Basthony bilang latar belakang pengembangan produk hilir ini karena adanya kecenderungan pasar terutama di wilayah perkotaan yang saat ini mulai beralih ke produk semen instan karena dinilai lebih praktis dan siap pakai sehingga memiliki peluang market yang menjanjikan.
Sebelumnya, SMBR menyebutkan, produk mortar ini akan didistribusikan di semester II tahun ini setelah sebelumnya dilakukan market trial di wilayah Bandar Lampung. Basthony mengatakan, saat ini SMBR masih terus melakukan persiapan agar produk mortar dapat terdistribusi dengan baik dan mendapatkan sambutan yang positif dari pasar.
Sebelumnya, Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim mengatakan SMBR telah menyiapkan dua unit fasilitas produksi mortar dengan kapasitas 1,5 ton dan 6 ton per hari yang berlokasi di pabrik Panjang, Lampung. SMBR menghadirkan lima varian produk semen instan yakni mortar acian, pasangan bata ringan, perekat keramik, pasangan bata dan plesteran, dan acian putih.
Untuk produk white clay, Basthony menambahkan, produk ini dikembangkan karena adanya permintaan dari industri pupuk yang digunakan sebagai bahan pengikat (binder) pada proses produksi pupuk NPK.
Sumber Kontan, edit koranbumn