PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tahun ini terus mengoptimalkan potensi pasar yang masih ada di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang memukul hampir seluruh sektor.
Direktur Marketing dan Supply Chain SIG, Adi Munandir mengatakan dengan situasi pandemi seperti ini tidak ada historikal yang dimiliki semua orang untuk bisa memprediksi kondisi ke depan.
“Dampak dari pandemi secara ekonomi ini luas sekali, jadi dari masalah sektor kesehatan berdampak ke semua sektor. Namun yang kita lakukan adalah merespon tantangan yang ada hari ini,” ujarnya dalam konferensi pers virtual Launching Produk Dynamix Masonry, Rabu (14/10/2020).
Dia mengatakan sejumlah strategi yang disiapkan perusahaan semen, khususnya bagi Semen Indonesia Group ini adalah optimalisasi aset yang dimiliki untuk menangkap peluang yang tersisa di pasar.
Contohnya, lanjut Adi, pemerintah dianggap sebagai sektor yang masih solid disaat pandemi dibandingkan swasta sehingga perseroan banyak membidik proyek pemerintah yang masih berjalan.
“Apalagi kita punya footprint distribusi/pabrik terluas di Indonesia, dari Sabang – Merauke, produk SIG bisa mengkaver semua wilayah. Jadi kemampuan distribusi yang lebih murah ini bisa menangkap peluang proyek pemerintah untuk menggenjot penjualan produk yang curah,” jelasnya.
Bahkan untuk pasar ritel di beberapa negara, kata Adi, saat pandemi masih ada harapan bahkan menunjukan peningkatan penjualan. Menurutnya, kondisi itu dipicu oleh animo masyarakat yang melaksanakan work from home (WFH) sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah dan punya keinginan memperbaiki rumahnya.
Adi menambahkan, saat ini SIG melalui unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) bernai meluncurkan produk semen Dynamix varian baru yakni Dynamix Masonry yang dikhususkan untuk aplikasi non struktural seperti pasangan plesteran untuk bata, keramik, batako, sebagai acian, profil dan sudut.
“SIG sendiri berkomitmen untuk menjadi yang terdepan di industri bahan bangunan dengan terus fokus berinovasi memberikan solusi untuk membangun secara berkelanjutan,” imbuhnya.
Presiden Direktur SBI, Aulia Mulki Oemar menambahkan saat ini Dynamix Masonry sudah masuk di toko bangunan di sejumlah daerah seperti Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dynamix Masonry ini membantu pemilik rumah atau proyek untuk membangun dengan lebih cepat dan bangunan lebih tahan lama. Bagi tukang atau kontraktor, tentunya ini berarti membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi perbaikan,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn