PT Semen Padang melalui Corporate Social Repsponsibility (CSR) perusahaan dan UPZ Baznas Semen Padang, menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp500 juta kepada Pemko Bukittinggi, Kamis (15/2/2018) siang untuk mempercepat proses pembangunan kios penampungan pedagang Pasar Ateh, Bukittinggi
Bantuan hibah tersebut diserahkan oleh Staf CSR Semen Padang, Darmansyah, dan diterima Walikota Bukittiggi, Ramlan Nurmatias. Pada penyerahan yang berlangsung secata simbolis di ruang kerja Walikota Bukitinggi itu, turut hadir Wakil Walikota Irwandi, dan Setdako Zet Buyung.
Staf CSR Semen Padang, Darmansyah mengatakan, bantuan hibah sebesar Rp500 juta ini berasal dari CSR dan UPZ Baznas Semen Padang yang merupakan lembaga pengumpul zakat karyawan Semen Padang Group dengan rincian, sari CSR sebesar Rp250 juta dan dari UPZ Rp250 juta.
Bantuan ini diserahkan, sebut Darmansyah, karena manajemen Semen Padang turut prihatin terhadap musibah kebakaran Pasar Ateh yang menyebabkan banyak pedagang rugi besar. Bahkan ada juga pedagang yang harus memulai usahanya dari nol.
“Jadi untuk membangkitkan ekonomi dan semangat pedagang, makanya CSR bersama UPZ menyalurkan bantuan pembangunan kios penampungan agar para pedagang dapat kembali memulai usahanya,” kata Darmansyah di Balai Kota Bukitinggi, Kamis siang.
Walikota Bukitinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, bantuan dana hibah dari Semen Padang itu akan dimanfaatkan untuk biaya pembangunan 44 kios penampungan yang nantinya, bisa ditempati oleh pedangang yang menjadi korban terdampak kebakaran Pasar Ateh.
“Jika kios penampungan yang dibangun melalui dana CSR Semen Padang sudah selesai, maka akan kami catat sebagai aset Pemko Bukittinggi. Kami berterimakasih kepada Semen Padang yang telah ikut membantu pembangunan kios penampungan tersebut,” ujar Ramlan.
Saat ini, sebut Ramlan, jumlah kios yang sudah selesai dibangun baru sekitar 500 petak, dan pihaknya masih membutuhkan sekitar 200 petak kios agar seluruh pedagang Pasar Ateh yang jadi korban terdampak kebakaran, bisa dipindahkan ke kios penampungan.
“Secara keseluruhan, Pemko Bukitinggi butuh 753 petak kios. Sekarang ini baru sekitar 500 petak kios yang sudah dibangun. Sisanya, akan segera dibangun secepatnya, karena sudah ada bantuan dana dari Semen Padang,” ungkap Ramlan.
Orang nomor satu di Pemko Bukitinggi itu menargetkan akhir Maret nanti, seluruh kios penampungan selesai dibangun. Untuk merampungkan target tersebut, ia pun sudah mengintruksikan jajarannya untuk segera menuntaskan pembangunan seluruh kios penampungan.
“Sebenarnya sudah bisa ditempati, tapi pedagang minta selesaikan semuanya dulu baru bisa ditempati. Jadi ini keinginan pedagang, bukan kami. Kalau kami inginnya mereka pindah secepatnya ke kios penampungan,” bebernya.
Pasar Ateh Segera Dibangun
Kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi yang terbakar pada 30 Oktober 2017 lalu, merupakan peristiwa ketiga yang terjadi sejak pasar tradisional di daerah berhawa sejuk itu dibangun pada 1973.
Direncanakan, pada tahun ini Pemerintah Pusat akan membangun ulang pasar tersebut dengan menggunakan anggaran APBN sebesar kurang lebih Rp400 juta.
“Saat ini proses pelelangan masih berlangsung. Metode bangunannya nanti 4 lantai. Lantai dasar merupakan basment. Pokonya akan kita bikin senyaman mungkin. Semua kendaraan pengunjung nantinya diprioritaskan masuk ke basment,” beber Ramlan.
Meski konsep Pasar Ateh yang dibangun menyerupai pasar modern, namun Pemko Bukitinggi, tambah Ramlan, tetap akan mempertahankan ciri khas Pasar Ateh sebagai pasar tradisional.
“Bentuk bangunan kita buat seperti pasar modern, tapi barang-barang yang dijual tetap hasil kerajinan berupa tekstil, sulaman dan lainnya. Sebab, Bukitinggi merupakan pusat destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun manca negera,” tutup Ramlan.
Sumber Rilis Semen Padang