PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 19,68 triliun sepanjang semester I-2021. Dengan begitu, perbankan pelat merah ini telah merealisasikan 63,49% dari kuota KUR yang diperolehnya pada tahun ini.
Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengungkapkan, realisasi KUR tersebut disalurkan ke 200.000 lebih debitur dengan performa yang cukup baik. Mayoritas dari KUR Bank Mandiri tersebut disalurkan antara lain ke KUR kecil sebesar Rp 16,01 triliun serta ke KUR Mikro senilai Rp 3,63 triliun.
Penyaluran KUR ke sektor produksi mencapai Rp 11,42 triliun atau setara dengan 58,03% dari total realisasin penyaluran KUR Bank Mandiri per Juni.
“Ke depan, kami optimis penyaluran KUR ke sektor produksi akan terus meningkat, seiring dengan upaya dan strategi yang dilakukan,” kata dia pada Kontan.co.id, Senin (19/7).
Selama masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM, Bank Mandiri juga lebih banyak memfokuskan penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Menurut pemantauan Bank Mandiri, sektor-sektor tersebut masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar karena menunjang ketahanan pangan dalam negeri. Sektor-sektor itu juga tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan.
Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis penyaluran KUR pada semester II tahun 2021 masih terbuka lebar sehingga kuota KUR yang dialokasikan pemerintah ke perusahaan sebesar Rp 31 triliun di tahun ini akan terserap semua.
“Sesuai dengan data historis sebelumnya, yang menunjukkan realisasi KUR Bank Mandiri selalu mencapai 100% dari target yang ditetapkan oleh Pemerintah,” ungkap Rudi.
Penyaluran KUR Bank Mandiri juga disertai dengan kualitas aset yang terjaga baik. Per Juni 2021, NPL-nya ada di level 0,45%.
Sumber Kontan, Edit koranbumn