PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi program Makmur hingga semester I 2022 mencapai 73 persen atau seluas 184.305 hektare (ha) dari target 250 ribu ha. Perseroan menyatakan, program Makmur tercatat membantu para petani meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
“Insya Allah target terlampaui, dan tahun depan kami bisa tingkatkan lagi. Data kami, program Makmur meningkatkan produktivitas rata-rata hingga 40 persen” kata Wakil Direktur Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto di Subang, Jawa Barat, Senin (15/8/2022).
Nugroho menjelaskan, dengan realisasi tersebut jumlah petani binaan mencapai 94.431 orang. Adapun untuk komoditas, program Makmur paling banyak menyasar petani padi, jagung, hingga tebu. Selain itu juga menyasar komoditas bawang merah dan bawang putih.
Namun, ia menekankan, komoditas yang dipilih disesuaikan dengan pihak yang akan menyerap hasil panen. Nugroho mengatakan, hasil panen petani yang mengikuti program Makmur mayoritas diserap oleh Holding BUMN Pangan ID Food sebagai offtaker.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan, dari target program makmur seluas 250 ribu ha, sebanyak 180 ribu ha dikerjasamakan dengan ID Food. Dengan kata lain, ID Food akan menyerap berbagai hasil panen komoditas di lahan seluas itu.
“Paling banyak adalah komoditas tebu yang luas lahannya sekitar 110 ribu ha. Baru diikuti padi dan jagung,” ujar Frans.
Mengutip data Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), realisasi program Makmur secara nasional telah diimplementasikan ke beberapa wilayah yaitu Jawa Timur seluas 54.679 ha dengan petani binaan sebanyak 35.499 orang.
Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta seluas 6.248 ha dengan petani binaan sebanyak 11.695 orang. Selanjutnya Jawa Barat, Banten, dan Jakarta seluas 16.090 ha dengan petani binaan sebanyak 10.820 orang.
Adapun, untuk wilayah Bali Nusa Tenggara seluas 11.043 ha dengan petani binaan sebanyak 4.746 orang. Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur seluas 6.611 ha dengan petani binaan sebanyak 4.447 orang.
Sementara itu, wilayah Kalimantan seluas 32.365 ha dengan petani binaan sebanyak 6.148 orang. Region Sumatera Bagian Selatan seluas 35.890 ha dengan petani binaan sebanyak 10.608 orang. Terakhir, wilayah Sumatera Bagian Barat seluas 21.379 ha dengan petani binaan 10.468 orang.
Sumber Republika, edit koranbumn