PT PP Tbk (PTPP) masih optimistis target kontrak baru yang telah dipatok tahun ini sebesar Rp 49,1 triliun akan tercapai meskipun selama paruh pertama belum tercapai 50%.
Selama semester I 2018, PTPP baru berhasil mendapatkan kontrak anyar Rp17,6 triliun atau setara 35,8% dari target perusahaan. Perolehan tersebut bahkan menurun 12,8% dibandingkan periode sama tahun lalu. Semester I 2017, peerusahaan konstruksi pelat merah ini mengantongi kontrak baru Rp 20,2 triliun.
Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP yakin target akan tercapai karena tender proyek-proyek anyar selalu lebih besar di semester II. “Kuarta III dan kuartal IV biasanya start tender proyek-proyek baru baik dari pemerintah maupun swasta,” kata Agus pada Kontan.co.id, Rabu (18/7).
Adapun proyek yang sudah didapatkan PTPP salah satunya proyek pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama. Perusahaan ini mendapatkan kontrak untuk pembangunan dermaga dengan nilai kontrak Rp 1,02 triliun. Kontrak tersebut didapat dari pemerintah lewat konsorsium bersama dengan tiga perusahaan Jepang dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Perusahan Jepang itu adalah Penta Ocean, Toa dan Rinkai.
PTPP mendapatkan porsi 18% atau senilai Rp 1,02 triliun dalam konsorsium tersebut, lalu 12% dimiliki WIKA dan 70% selebihnya dimiliki ketiga perusahaan Jepang tersebut. Adapun total investasi tahap pertama itu senilai Rp 6,5 triliun dan ditargetkan rampung pada 2019.
Proyek Pelabuhan Patimban ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional dan secara keseluruhan akan membutuhkan investasi Rp 43,3 triliun. Pembangunanya akan dibagi dalam tiga tahap. Fase pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 juta TEUS dan tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7.5 juta teus.
Selain itu, kontrak baru yang didapatkan PTPP berasal dari proyek Bendungan Bener Kabupaten Purworejo Rp 624,8 miliar, Jalan Akses Patimban Rp 205 miliar, Persiapan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur Bandara Kulonprogo Rp 261,4 miliar, Jembatan Pendekaran Holtekamp Rp 329,2 miliar, Mall The Laves Sungkono Rp 241,8 miliar, Lovin Apartemen Jatinangor Rp 140,5 miliar, Begawan Malang Rp 285 miliar.
Kemudian Tank Terminal fase II Rp 1,53 triliun, perluasan Apron Bandara Ngurah Rai Rp 1,36 triliun, Hotel Mandalika Paramonut Rp 850 miliar, Universitas Negeri Malang Rp 359,6 miliar, Bandara Syamsudi8n Noor Rp 559,8 miliar, Runway 3 Bandara Sukarno Hatta Rp 726,4 miliar, dan lain-lain.
Sementara rencana PTPP berinvestasi di Bandara Kulonprogo telah batal setelah PT Angkasa Pura I mengubah skema pengembangan bandara tersebut. Anggaran investasi Rp 4 triliun yang sebelumnya disiapkan perusahaan untuk itu akan dialihkan ke investasi lain yaitu hotel dan jalan tol.
Sebelumnya, Lukma Hidayat, Direktur Utama PTPP mengatakan, pihaknya akan berinvestasi untuk membangun Hotel Paramount di Mandalika. Investasi proyek itu mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara untuk tol, PTPP akan mengincar tender proyek tol di Jabodetabek.
Sumber Kontan.co.id