PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membidik tender beberapa proyek besar sebagai kontraktor di Jawa dan Sumatra untuk mengejar target perolehan kontrak baru 2018.
Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi M. mengklaim pencapaian target kontrak baru sampai dengan semester I/2018 telah sesuai dengan rencana perseroan. Sampai dengan periode tersebut, sektor konstruksi masih menopang perolehan pekerjaan baru.
Sampai dengan Juni 2018, emiten berkode saham ADHI itu telah mencatatkan kontrak baru Rp6,3 triliun. Perseroan mendapatkan tambahan pekerjaan dari proyek Bes Mansion Surabaya senilai Rp315,9 miliar, Universitas Islam Negeri Walisongo Rp204,5 miliar, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Rp242,7 miliar.
Entus menjelaskan bahwa kontrak baru yang diperoleh perseroan masih didominasi oleh proyek konstruksi dan bangunan tinggi. Mayoritas proyek yang digarap oleh ADHI berasal dari pihak swasta 50% dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 30%.
“Kalau dibandingkan dengan rencana in line dengan target atau 27,03% dari target Rp23,3 triliun,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/7/2018).
Dia mengungkapkan perseroan masih membidik sejumlah proyek besar sebagai kontraktor di Jawa dan Sumatra. Selain itu, ADHI akan mendapatkan pekerjaan dari pembangunan transit oriented development yang didapat oleh anak usaha PT Adhi Commuter Properti.
Dari sisi keuangan, Entus menyebut perseroan masih memiliki ruang untuk menambah perolehan kontrak baru. Akan tetapi, pihaknya akan lebih selektif dalam memilih proyek yang berstatus turnkey.
Dengan demikian, dia optimistis mampu mencapai target kontrak baru Rp23,3 triliun pada 2018. Artinya, saat ini belum ada rencana perubahan total nilai kontrak baru yang dibidik.
“Sekarang masih segitu dan akan dilihat pada kuartal III/2018,” imbuhnya.
Sumber Bisnis.com