PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tetap melakukan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) di tengah pandemi. Direktur Operasional Ritel Askrindo Anton A. Siregar menyatakan sepanjang 2020 telah melakukan penjaminan KUR senilai Rp 110,8 triliun.
Penjaminan itu, menurut Anton memberikan pangsa pasar sebesar 55% dari total realisasi penyaluran KUR sepanjang tahun lalu. Penjaminan tersebut diberikan kepada 4,2 juta debitur UMKM yang menyerap tenaga kerja sebanyak 7 juta orang.
“Target penjaminan KUR 2021, yang telah disampaikan oleh pemerintah sebesar Rp 253 triliun. Diproyeksikan akan dijamin Askrindo lebih kurang Rp 126 triliun atau tumbuh 14% dari 2020,” papar Anton pada pekan lalu.
Ia menambahkan, penjaminan KUR berdasarkan sektor usaha di 2020, masih didominasi oleh sektor perdagangan. Sektor ini menyumbang plafon lebih kurang Rp 54 triliun atau 49,3%.
Anton menyebut porsi ini jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya. Lantaran sejalan dengan program pemerintah mendorong agar bank penyalur ke sektor produktif sehingga menyerap tenaga kerja lebih besar.
“Dari total KUR Rp 110,8 triliun yang telah kami jamin, diikuti oleh sektor pertanian dan kehutanan sebesar Rp 28,7 triliun atau 25,9%. Sektor jasa Rp 10,3 triliun atau 9,3%. Industri kecil Rp 10,1 triliun atau 9,1%. Akomodasi Rp 5 triliun atau 5,6%. Perikanan dan kelautan Rp 1,8 triliun atau 1,6%. Konstruksi Rp 158 miliar atau 0,1%,” pungkas Anton.
Sumber Kontan, edit koranbumn