Sejumlah unit usaha PT Pertamina (Persero) di luar negeri menunjukkan kinerja positif sepanjang semester I/2021. Hal tersebut pun ikut menopang pencapaian perseroan yang berhasil mencetak laba sebesar Rp2,6 triliun di paruh pertama tahun ini.
Seperti diketahui, unit usaha Pertamina di luar negeri meliputi kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas), ekspor dan penjualan produk, serta kerja sama perkapalan.
Fajriyah Usman, Pjs SVP Corporate Communication and Investor Relations Pertamina, mengatakan saat ini perseroan telah memiliki aset lapangan migas di 13 negara yang dikelola PT Pertamina Internasional EP (PIEP), yakni Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, dan Venezuela.
Akuisisi dan pengelolaan lapangan migas overseas dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migas domestik, dan mendukung ketahanan energi nasional.
Hingga kini, PIEP telah berkontribusi sebanyak 49,9 juta barel minyak atau senilai US$2,8 miliar yang dikirimkan ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kilang dalam negeri, sekaligus memberikan kontribusi terhadap perbaikan neraca pembayaran Indonesia.
“Secara total, 76 persen hasil minyak dari luar negeri diupayakan dikirimkan ke kilang domestik untuk mendukung ketahanan energi nasional. Kontribusi terbesar minyak tersebut berasal dari tiga aset di Algeria, Malaysia, dan Irak,” katanya dikutip Rabu (18/8/2021).
Sementara itu, Pertamina International Marketing & Distribution Pte. Ltd. (PIMD) juga terus memperluas ekspor produk unggulannya ke pasar global.
Beragam produk unggulan Pertamina yang telah diterima pasar internasional antara lain Avtur, MFO, DCO, HVR-1, LCO dan Paraxylene.
Sepanjang Januari–Juni 2021, volume penjualan produk Pertamina di pasar ekspor mencapai 3.999 MT dengan nilai US$1,9 miliar.
”Revenue PIMD didukung oleh tren harga produk yang meningkat selaras dengan peningkatan harga minyak dan volume penjualan,” imbuh Fajriyah.
Di bisnis pelumas, PT Pertamina Lubricant (PTPL) juga berhasil mengekspor produknya ke 14 negara, dengan pasar terbesar berada di Asia, Afrika dan Australia.
Adapun, Pertamina International Shipping (PIS) telah berhasil melabuhkan 11 armada kapalnya di pelabuhan internasional. Bahkan, tiga armada kapal PIS telah memperoleh Certificate of Compliance dari United States of America Coast Guard.
Perusahaan juga telah meresmikan tanker raksasa VLCC Pertamina Pride dan Pertamina Prime di tengah pandemi Covid-19. PIS juga menjalin kerja sama dengan anak usaha Petronas Group, yakni Petco Trading Labuan Company Limited (PTLCL).
“Gencarnya inovasi bisnis Pertamina di pasar dunia, serta kinerja positif perseroan tidak terlepas dari restrukturisasi yang berjalan baik sampai saat ini. Seluruh Subholding dan anak perusahaan berhasil fokus menjalankan bisnis dan lebih fleksibel dalam pengembangan usaha,” ucapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn