Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) optimistis melanjutkan tren pertumbuhan penyaluran pembiayaan signifikan pada tahun ini atau 2022, meskipun tingkat inflasi Juni 2022 mencapai level tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menjelaskan bahwa optimisme ini seiring kinerja multifinance sepanjang semester I/2022 senilai Rp7,8 triliun.
“Total nominal pembiayaan semester I/2022 kemarin tercatat tumbuh 64,5 persen dibandingkan pembiayaan semester I/2021 sebesar Rp4,7 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/7/2022).
Stanley menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan bulanan sempat melambat pada Mei 2022 senilai Rp1 triliun saja karena momen liburan. Akan tetapi, pulihnya daya beli masyarakat dan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan bermotor membawa kinerja MUF pada Juni 2022 tembus sekitar Rp1,5 triliun.
Sebagai perbandingan, MUF pada 2021 mencetak rekor penyaluran pembiayaannya sendiri sejak berdiri, yaitu Rp11,6 triliun alias rata-rata Rp960 miliar per bulan. Nominal ini bahkan tercatat tumbuh sampai 97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode pandemi senilai Rp5,8 triliun.
Oleh sebab itu, leasing anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI ini optimistis mampu membidik pembiayaan baru senilai Rp12,3 triliun, atau rata-rata Rp1,02 triliun per bulan.
“Kondisi diskon PPnBM [insentif pajak barang mewah untuk beberapa jenis mobil baru] yang bertahap turun, ditambah dengan kenaikan bahan bakar Pertamax, prediksinya menekan daya beli masyarakat dan berpengaruh ke kinerja market otomotif, tapi ternyata sejauh ini masih positif,” tambahnya.
MUF menargetkan porsi pembiayaan disumbangkan oleh produk kredit mobil dan motor baru sekitar 55 persen, sedangkan mobil dan motor bekas akan berkontribusi sekitar 45 persen.
Selain itu, MUF juga masih mengakomodasi pembiayaan berbasis syariah, pembiayaan multiguna dana tunai, dan menjadi wadah penyaluran pembiayaan konsumen para nasabah Bank Mandiri lewat skema joint financing (JF).
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan MUF yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, aset MUF pada 2021 tumbuh sebesar 19,2 persen yoy menjadi Rp6,09 triliun. Terutama akibat kontribusi komponen piutang pembiayaan neto yang tumbuh dari Rp4,53 triliun menjadi Rp5,13 triliun.
Capaian ini membawa total pendapatan leasing anak usaha Bank Mandiri ini juga meningkat dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,52 triliun, mengimbangi total beban yang juga naik tipis dari Rp1,16 triliun ke Rp1,39 triliun.
Alhasil, MUF masih bisa memperoleh laba bersih Rp102,36 miliar pada periode 2021, alias membalik kinerja periode 2020 yang harus berakhir dengan kerugian senilai Rp12,61 miliar. Bahkan, capaian laba bersih ini tercatat tumbuh hampir 2 kali lipat dibanding kondisi normal periode 2019, yang ketika itu senilai Rp51,78 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn