PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) di tahun 2024 akan fokus memperkuat bisnis korporasi sebagai anchor business, sekaligus mengembangkan bisnis bancassurance.
Direktur Bisnis Individu IFG Life Fabiola Noralita menambahkan bahwa segmen korporasi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi jangkar utama penopang bisnis atau anchor business. Hingga saat ini, ujarnya, segmen korporasi di IFG Life menunjukkan pertumbuhan yang optimal.
“Sebagian besar dari pendapatan premi kami di empat bulan pertama tahun ini didominasi oleh segmen korporasi, yang didominasi oleh jenis produk asuransi tradisional yang berfokus pada proteksi,” kata Fabiola.
IFG Life sendiri memiliki sejumlah produk asuransi kumpulan yang memberikan perlindungan bagi karyawan dan peserta. Produk-produk tersebut mencakup perlindungan asuransi jiwa, kecelakaan diri karyawan, kesehatan dan penyakit kritis, serta manfaat purna karya.
Sebagai bagian dari holding asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG), IFG Life terutama membidik ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN). IFG Life juga membuka potensi bisnis untuk berkolaborasi dengan korporasi-korporasi di luar ekosistem BUMN.
Selain itu, kanal bisnis bancassurance juga memiliki potensi besar. IFG Life mencatatkan perkembangan signifikan sejak menjalin kerja sama preferred partnership dengan BTN. “Kami melihat penopang utama bisnis ke depannya ada pada segmen korporasi, dengan jenis produk asuransi tradisional. Meskipun demikian, kami tetap melihat adanya potensi yang besar di lini bisnis bancassurance dan agency. Sejak melakukan kerja sama preferred partnership dengan BTN, bisnis bancassurance tumbuh positif. Di tahun ini kami akan memperluas sinergi dengan partner bank lainnya,” ujar Fabiola.
IFG Life optimis pendapatan premi pada tahun ini tumbuh pesat dari posisi tahun lalu. Direktur Keuangan IFG Life Ryan Diastana Firman mengatakan bahwa pada tahun ini pihaknya siap untuk berlari mengembangkan bisnis setelah selesai menjalankan amanat negara dalam proses pengalihan polis nasabah Jiwasraya.
“Kami bersyukur IFG Life berhasil menyelesaikan amanat negara untuk menerima pengalihan polis dari Jiwasraya, sehingga nasabah ex Jiwasraya dapat kembali merasakan manfaat polisnya. Ke depannya kami bisa lebih fokus mendorong pengembangan dan pertumbuhan bisnis,” tutur Ryan.
IFG Life mencatat perolehan pendapatan premi tahun lalu sebesar Rp1,22 triliun. Ryan optimis kinerja pendapatan premi tahun ini tumbuh positif, mengingat pencapaian premi IFG Life sepanjang empat bulan pertama telah mencapai Rp453,7 miliar. “Melihat pencapaian hingga April kemarin, kami yakin pendapatan premi di tahun ini akan lebih besar dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Sebagai informasi, pendapatan premi IFG Life sampai dengan April 2024 mencapai Rp453,7 miliar atau melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Produk asuransi tradisional, termasuk yang dipasarkan kepada segmen korporasi, menjadi penopang utama pendapatan premi. Produk tersebut berkontribusi sebanyak 95% dari keseluruhan perolehan premi, sedangkan unit-linked atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) hanya sebesar 5%.