Dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian, PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS), PT Pertani (Persero), dan Klaster Pangan BUMN menjalin kerjasama pengembangan pertanian di lahan HGU SHS Sukamandi seluas 1.000 hektar. Kerjasama pertanian tersebut ditandai dengan Penanaman Perdana oleh Direksi SHS, Direksi Pertani, Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) selaku Ketua BUMN Klaster Pangan, dan Direksi PT Pupuk Kujang (PKC), serta Tim Pendamping (Tim Ahli), pada Kamis, 9 Juli 2020, di Sukamandi, Subang.
Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso mengatakan, pengembangan kawasan pertanian ini merupakan bagian dari upaya Klaster Pangan BUMN mendorong peningkatan produksi beras nasional serta guna meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Corporate Farming yang terintegrasi dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran). Diharapkan dengan adanya pendampingan serta dukungan BUMN Pangan, tingkat produktivitas di lahan tersebut dapat mencapai target peningkatan 70% dari yang semula 5 ton per hektar menjadi 8,5 ton per hektar, sehingga dari luas 1.000 hektar ditargetkan dapat diperoleh 8.500 ton gabah kering panen (GKP).
Karyawan mengatakan, dalam skema bisnis Corporate Farming ini SHS berperan sebagai penyedia lahan, benih, serta inisiator kerjasama dengan petani. “Di sisi produksi, SHS bekerjasama dengan PKC yang berperan dalam analisa tanah, penyediaan pupuk, obat pertanian, serta prasarana pertanian lainnya,” ujarnya.
Karyawan menambahkan, untuk aspek manufaktur, Pertani berperan menyediakan pengolahan dari mulai drying, cleaning, hingga packaging. Pertani juga berperan sebagai off taker yang menjamin penyerapan gabah yang dihasilkan petani. Adapun, distribusi dan pemasaran produk pertanian dilakukan oleh RNI.
Sementara itu, Direktur Manajemen Aset RNI Endang Suraningsih mengatakan, dalam kerjasama ini masing-masing BUMN anggota Klaster Pangan berperan sesuai dengan bidang dan keunggulan bisnis yang dimilikinya. “Program ini bagian dari upaya Klaster Pangan BUMN mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dibentuknya klaster pangan yaitu untuk menjaga ketersediaan, mutu, keterjangkauan, dan kesinambungan pangan Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut Endang mengatakan, pengembangan lahan pertanian 1.000 ha di Sukamandi ini merupakan awal dari rencana sinergi pengembangan kawasan pertanian yang lebih luas lagi salah satunya pengembangan Food Estate seluas 30 ribu ha secara bertahap di Kalimantan Tengah yang tengah dijajaki oleh RNI, Kementerian Desa, Pengembangan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, Kementerian ATR/BPN dan bersama Pemerintah Daerah setempat serta Kementerian terkait lainnya, melalui Model Bisnis yang berbasis pada Pemberdayaan Petani.
“Saat ini Pemerintah tengah gencar membentuk lumbung padi baru guna mengakselerasi terwujudnya Ketahanan Pangan Nasional. Untuk itu, pola Corporate Farming yang diterapkan di Sukamandi diharapkan dapat menjadi percontohan pengelolaan sawah bagi kawasan lain. Mengingat, Sukamandi telah lebih dulu dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional,” ungkapnya.
Sekilas PT Sang Hyang Seri (Persero)
PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pertanian , khususnya dalam penyediaan benih . Selain perbenihan, PT Sang
Hyang Seri juga bergerak dalam penyediaan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, serta penelitian dan pengembangan. Kepemilikan saham Sang Hyang Seri sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia.
SHS memiliki Lahan HGU Sukamandi, berupa sawahirigasi teknis seluas ±3.150 Ha, 36 Cabang tersebar di 6 Kantor Regional, dengan jaringan wilayah kerja di 440 kabupaten/kota. SHS membina sebanyak 529 kelompok tani dan 13.225 petani penangkar dengan total areal produksi 36.088 ha.
Sekilas PT RNI (Persero)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) merupakan BUMN yang saat ini lebih fokus di bidang pangan dan dalam rangka mendukung program pemerintah mewujudkan ketahanan pangan, saat ini RNI bersama 8 BUMN pangan lainnya tergabung kedalam Kluster BUMN Pangan. RNI sebagai Induk Kluster, berperan aktif mendorong sinergi antar BUMN anggota Kluster Pangan guna mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan pangan Indonesia. Dalam aktivitas bisnisnya, RNI memiliki 11 Anak Perusahaan dalam bidang agro-industri, alat kesehatan, bidang perdagangan dan distribusi serta memiliki jaringan sebanyak 48 cabang yang tersebar di kota besar seluruh Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19, RNI berperan aktif dalam penyediaan alat Kesehatan, obat-obatan, serta APD di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta, serta di RS BUMN, RS rujukan lainnya dan Instansi yang membutuhkan.