ertempat di Kementerian BUMN lantai 7, diselenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Optimalisasi Lahan PFN antara Perum Produksi Film Negara (Perum PFN), PT. Wijaya Karya Realty, dan PT. Waskita Karya Realty.
Acara ini dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Bapak Edwin Hidayat Abdullah, dan Asisten Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Ibu Hendrika Nora Sinaga. Turut hadir pula Bapak Steve Kosasih (Komisaris Utama PT. Wijaya Karya Realty dan Direktur Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk), Bapak Eri Prananto (Direktur PT. Wijaya Karya Realty), Bapak Wahyu Tri Rahmanto (Direktur PT. Wijaya Karya Realty), Bapak Bambang Riyanto (Direktur Operasional PT. Waskita Karya (Persero) Tbk), Bapak Tukijo (Direktur Utama PT. Waskita Karya Realty), Ibu Luki Teta Handayani (Direktur PT. Waskita Karya Realty), Bapak Mohamad Abduh (Direktur Utama Perum PFN), Bapak Pardomuan Sihombing (Direktur Keuangan dan SDM Perum PFN), dan Bapak Elprisdat (Direktur Komersial dan Operasional Perum PFN).
Nota Kesepahaman ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk kebangkitan Perum Produksi Film Negara dan industri kreatif, serta perfilman nasional. Karena lahan Perum PFN yang terletak di Jl Otto Iskandardinata Kav 125-127 seluas 2,3 Ha direncanakan akan dijadikan tidak hanya sebagai lifestyle center dan co-working space, tetapi juga sebagai creative hub untuk infrastruktur film-making.
Hal ini melihat perkembangan produksi judul film nasional yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun fasilitas live studio maupun post production studio di Indonesia jumlahnya masih sangat minim. Begitu pula dengan studio animasi terintegrasi di Indonesia yang baru ada di Batam. Sementara Jakarta yang merupakan kota di Indonesia dengan produksi film terbesar, malah belum punya. PFN memiliki peluang mewujudkan hal itu, tidak hanya karena sejarah panjangnya dalam perfilman nasional, melainkan juga karena ketersediaan lahan relatif memadai di tengah kota Jakarta, yang menjafi nilai tambah bagi pegiat perfilman dan industri kreatif.
Diharapkan setelah adanya Nota Kesepahaman ini akan berlanjut pada Perjanjian Kerja Sama dan terealisasi segera tahun ini, sesuai dengan arahan dari Bapak Edwin Hidayat Abdullah.
Sumber Situs Web PFN