Masa pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh dunia pariwisata Indonesia. Kondisi ini dirasakan oleh seluruh stakeholder dunia pariwisata.
Sinergitas antar pengelola destinasi serta stakeholder terkait diperlukan agar dunia pariwisata cepat membaik. Hal ini diungkapkan dalam jumpa pers akhir tahun Badan Otorita Borobudur di The Manohara Hotel, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/12/2020).
“Dengan kondisi pandemi saat ini, kalau kita tidak bekerja bersama-sama maka akan sulit untuk bangkit lagi. Destinasi di Jateng dan DIY bisa saling bersinergi. Saling terkait. Mengingat banyaknya budaya dan potensi wisatanya. Kita saat ini juga mempersiapkan tiketterintegrasi bagi beberapa destinasi di Joglosemar,” kata Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Emilia Eny Utari saat menjadi pembicara di forum tersebut.
Senada dengan hal itu, Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai badan pelaksana pariwisata di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengungkapkan rencananya untuk mengimplementasikan integrated tourism masterplan.
Kita lakukan kolaborasi antar pengelola destinasi. Tujuan kita membangun kawasan. Nanti, akan ada platformnya yang akan disepakati bersama. Untuk saat ini, TWC sudah menginisiasi untuk menyusun satu jendela tiketing,” terang Direktur Destinasi Pariwisata BOB Agustin Peranginangin.
Dalam acara itu, hadir pula Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo dan Kepala Divisi Pengembangan Kawasan Pariwisata Disporapar Jawa Tengah Hendrawan Purwanto.