Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah memetakan alokasi gas untuk menunjang lelang wilayah jaringan distribusi (WJD) gas bumi dari enam ruas yang diamanatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
SKK Migas menegaskan, potensi gas signifikan yang belakangan ditemukan di Geng North-1 Blok North Ganal dan portofolio Indonesia Deepwater Development atau IDD di lepas pantai Kalimantan Timur bakal diarahkan untuk Fasilitas Kilang LNG Bontang.
“Saya kira belum ada [ke WJD] karena kita akan memaksimalkan LNG Bontang dahulu, Bontang itu sempat maksimalnya 8 train, itu tinggal melakukan perbaikan sehingga tidak investasi baru,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Nanang mengatakan lembagannya masih mengonfirmasi sejumlah potensi gas dari lapangan kontraktor untuk memastikan jumlah pasokan ke BPH Migas terkait dengan rencana lelang WJD tersebut.
Kendati demikian, Nanang mengatakan, sejumlah lapangan yang akan onstream tahun ini relatif telah memiliki infrastruktur gas yang baik.
Dengan demikian, kata dia, sebagian besar pemasangan pipa lanjutan atau tie-in dikerjakan oleh kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS di hulu.
Misalkan, dia mencontohkan, TIS Petroleum E&P Blora Pte Ltd bakal menaymbung pipa ke PT Pertamina Gas (Pertagas) di Gresem. Selain itu, dia menambahkan, Pertamina juga bakal menyambungkan pipa lanjutan di Lapangan Akasia Bagus (ABG) di Jawa Barat.
“Rata-rata di Jawa Barat infrastrukturnya sudah baik tinggal tie-in tie-in begitu termasuk yang East Pondok Aren yang baru ketemu di Bekasi,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) belum kunjung membuka lelang 72 wilayah jaringan distribusi (WJD) gas bumi dari enam ruas yang sudah terpetakan saat ini.
Ketidakpastian pasokan gas dari hulu menjadi alasan badan pengatur niaga gas hilir itu menunda eksekusi lelang tersebut.
Padahal, amanat pelelangan WJD itu menjadi tindak lanjut atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 10.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2022-2031 yang ditetapkan pada 12 Januari 2023.
“Apabila kita melakukan lelang WJD [sekarang] itu nanti si pemenang lelang mempunyai hak untuk melakukan alokasi gas, ini yang belum bisa kita pastikan karena ada beberapa proyek itu terlambat di beberapa tempat,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati saat konferensi pers akhir tahun di Sentul, Sabtu (30/12/2023).
Erika mengatakan, lelang mesti ditunda sampai adanya kepastian pasokan gas dari hulu untuk calon operator jaringan distribusi di sejumlah daerah.
Selain kepastian pasokan gas dari hulu, kemampuan beli gas dari masyarakat serta industri setempat turut dievaluasi untuk mengukur kepastian investasi pada WJD yang ingin dilelang nanti.
“Sebelum kita punya kepastian terkait dengan alokasi tidak kita lelang dulu, mereka pasti nuntut kan sebagai pemenang lelang,” kata dia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn