PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berencana menggelar lagi program untuk mengakomodasi pekerja informal dengan penghasilan tidak tetap (non-fixed income) dalam mengakses kredit pemilikan rumah (KPR).
Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor pembiayaan sekunder perumahan ini mengungkap bahwa program ini merupakan salah satu dari tujuh kegiatan strategis yang diharapkan terealisasi pada 2021.
“Tahun ini kami ingin pengembangan pemberian akses KPR bagi masyarakat informal atauĀ non-fixed incomeĀ untuk dapat memiliki rumah yang layak,” ujar Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Senin (5/3/2021).
Ananta menjelaskan bahwa secara teknis, SMFĀ telah memiliki pengalaman dan sudah memiliki mitra yang akan membantu dalam merealisasikan program ini. Hanya saja, pihak-pihak yang terlibat belum bisa diungkap, karena masih butuh lampu hijau dari regulator.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Heliantopo menjelaskan lebih lanjut bahwa pengalaman pertama SMF dalam menggelar program ini bisa dilihat dari program KPR SMF-Grab.
Di mana, SMF dan Grab melakukan kerja sama untuk memberikan akses KPRĀ bagi para mitra pengemudi GrabCar melalui salah satu mitra penyalur dana KPR dari SMF, yakni perusahaan pembiayaan atau multifinance.
“Salah satu contoh yang sudah dilakukan itu untuk pengemudi kendaraanĀ online. Mereka itu memiliki dukungan sistem yang cukup baik, sehingga data terkait kemampuan membayar jelas di dalam sistem, berikut pemotongannya buat cicilan,” ujarnya.
Menurut SMF, pekerja informal yang memiliki dukungan sistem yang kuat dari perusahaan selaku provider di baliknya, berpotensi untuk menjadi sasaran berikutnya dari program ini.
Secara singkat, pemberian KPRĀ akan dilaksanakan oleh mitra SMF, seperti perbankan konvensional maupun syariah, bank pembangunan daerah, atau multifinance.
Sementara para provider, contohnya seperti Grab, berperan sebagai penjamin yang sekaligus mengakomodasi pembayaran cicilan secara otomatis, berupa potongan pendapatan dari para mitra pengemudi yang bergabung dengan program KPR SMF-Grab ini.
“Saat ini program agak terhenti karena ada pandemi, penghasilan para pekerjaĀ non-fixed incomeĀ ituĀ kanĀ juga sedang terganggu, ya. Jadi 2021 ini setelah pandemi mereda, kami akan meneruskan, sekaligus juga kami usahakanĀ copy-pasteĀ buat segmen masyarakat informal di sektor lainnya, selain pengemudi ojekĀ online,” tambahnya.
Adapun, enam kegiatan lainnya yang bakal SMF usung pada 2021, di antaranya penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pembiayaan buat pengembang atau developer lewat kredit konstruksi, serta pembiayaan renovasi rumah bagi masyarakat sektor informal.
Selain itu, SMFĀ juga mulai lagi mengucurkan pembiayaan pengembanganĀ homestayĀ di area wisata, pembiayaan renovasi rumah kumuh, serta menjadi pelaksana investasi pemerintah kepada Perum Perumnas dengan nilai penempatan dana Rp650 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn