PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) melakukan 51 kali penerbitan surat utang senilai Rp 50,42 triliun sepanjang 2022. Adapun realisasi ini terdiri atas 38 kali penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah sebesar Rp 45,63 triliun.
Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial Ananta Wiyogo mengatakan, perseroan secara aktif menerbitkan surat utang sejak 2009. Tercatat posisi outstanding surat utang sebesar Rp 12,80 triliun dan outstanding pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp 3,2 triliun.
“Kemudian 12 kali medium term notes (penawaran terbatas) sebesar Rp 4,67 triliun, dan satu kali penerbitan surat berharga komersial sebesar Rp 120 miliar,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (7/3/2023).
Terkait transaksi sekuritisasi, menurutnya, sejak 2009 sampai saat in perseroan berhasil memfasilitasi 15 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 13,28 triliun.
“Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, efek beragun aset berbentuk surat partisipasi yang diterbitkan perseroan justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan perseroan secara solid,” ucapnya.
Ke depan, perseroan berkomitmen mendorong pengembangan ekosistem pembiayaan perumahan di Indonesia. Adapun berbagai langkah telah dipersiapkan perseroan untuk mendukung akselerasi sektor perumahan baik dari sisi supply maupun demand.
“Sepanjang 2022, SMF menjalankan berbagai upaya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional sesuai perluasan mandat yang diberikan pemerintah,” ucapnya.
Sumber Republika, edit koranbumn