Dalam rangka mendukung rencana reaktivasi jalur KA rute Cibatu-Garut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dipimpin oleh EVP Daop 2 Saridal beserta jajarannya melakukan pengecekan kondisi jalur tersebut, Rabu (19/9). Rombongan berjalan kaki untuk melihat kondisi prasarana di jalur tersebut seperti stasiun, rel, dan bangunan lainnya. Di sela-sela pengecekan, rombongan juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api tersebut. Banyak masyarakat yang merasa antusias akan rencana reaktivasi ini.
EVP Daop 2 Bandung Saridal (tengah) mengecek kondisi aset di jalur Cibatu-Garut
KAI akan menyiapkan dana Rp400 miliar untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api Cibatu-Garut. Anggaran tersebut digunakan untuk dana kadeudeuh (kerohiman) dan pembangunan ulang infrastruktur KAI seperti pembangunan ulang rel KA. “Tidak ada ganti rugi, kita hanya akan memberikan uang kadeudeuh sebesar Rp 250.000 per meter persegi” ujarnya. Rencana pembukaan jalur itu sudah disampaikan kepada pemerintah daerah, selanjutnya petugas mulai melakukan pendataan dan pemetaan. āsudah seminggu petugas melakukanĀ āmappingāĀ Cibatu-Garut, kami juga sudah kasih surat ke Pemdaā ujar Saridal. Hasil pendataan sementara, terdapat 1.500 rumah penduduk di lahan KAI pada rute tersebut yang secepatnya akan ditertibkan sesuai prosedur yang berlaku. “Lebih cepat target Desember (2019) sudah ditertibkanā ujar Saridal.
Jalur kereta Cibatu-Garut akan memiliki panjang 19,2 kilometer dengan 3 stasiun dan 9 halte. Rencananya untuk tahap awal stasiun yang akan diaktifkan stasiun Wanaraja dan Garut. Adapun stasiun Cibatu, stasiun itu rencananya pada tahap awal pengaktifan yang akan digunakan hanya stasiun Cibatu yang saat ini telah beroperasi. Masyarakat Garut sudah sangat mengharapkan KA kembali beroperasi, sebab untuk ke Bandung mereka harus melewati jalan raya yang kerap macet pada waktu-waktu tertentu.Ā (Public Relations KAI)
Sumber Situs Web KAI
EVP Daop 2 Bandung Saridal (tengah) mengecek kondisi aset di jalur Cibatu-Garut
KAI akan menyiapkan dana Rp400 miliar untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api Cibatu-Garut. Anggaran tersebut digunakan untuk dana kadeudeuh (kerohiman) dan pembangunan ulang infrastruktur KAI seperti pembangunan ulang rel KA. “Tidak ada ganti rugi, kita hanya akan memberikan uang kadeudeuh sebesar Rp 250.000 per meter persegi” ujarnya. Rencana pembukaan jalur itu sudah disampaikan kepada pemerintah daerah, selanjutnya petugas mulai melakukan pendataan dan pemetaan. āsudah seminggu petugas melakukanĀ āmappingāĀ Cibatu-Garut, kami juga sudah kasih surat ke Pemdaā ujar Saridal. Hasil pendataan sementara, terdapat 1.500 rumah penduduk di lahan KAI pada rute tersebut yang secepatnya akan ditertibkan sesuai prosedur yang berlaku. “Lebih cepat target Desember (2019) sudah ditertibkanā ujar Saridal.
Jalur kereta Cibatu-Garut akan memiliki panjang 19,2 kilometer dengan 3 stasiun dan 9 halte. Rencananya untuk tahap awal stasiun yang akan diaktifkan stasiun Wanaraja dan Garut. Adapun stasiun Cibatu, stasiun itu rencananya pada tahap awal pengaktifan yang akan digunakan hanya stasiun Cibatu yang saat ini telah beroperasi. Masyarakat Garut sudah sangat mengharapkan KA kembali beroperasi, sebab untuk ke Bandung mereka harus melewati jalan raya yang kerap macet pada waktu-waktu tertentu.Ā (Public Relations KAI)
Sumber Situs Web KAI