PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life, sebagai perusahaan asuransi baru di Indonesia siap menggebrak pasar asuransi nasional. Perusahaan yang menjadi bagian dari Indonesia Financial Group (IFG) atau holding BUMN Asuransi dan Penjaminan ini siap bersaing dengan menghadirkan model bisnis asuransi dengan produk yang berorientasi pada proteksi dan produk investasi berisiko rendah.
Direktur Utama IFG Life, Andy Samuel menyampaikan, bahwa fokus bisnis IFG Life akan menyasar pada produk-produk asuransi yang mampu menjawab kebutuhan pasar. Maka dari itu, IFG Life menghadirkan produk asuransi yang berorientasi pada proteksi yang merupakan marwah dari industri asuransi jiwa.
Andy menilai, sudah semestinya produk asuransi menciptakan perlindungan kepada masyarakat dalam hal ini pemegang polis.
“Bagi bisnis IFG Life, produk asuransi proteksi dan produk investasi berisiko rendah masih sangat relevan dengan kebutuhan pasar karena mampu memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko yang dipertanggungkan,” terang Andy, Kamis (22/7/2021).
Oleh karena itu, kata Andy, IFG Life akan mengembangkan produk dan layanan asuransi proteksi yang maksimal, sehat dan komprehensif yang dilandasi oleh tata kelola yang baik, manajemen risiko yang kuat dan penuh kehati-hatian. IFG Life juga akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi termutakhir untuk memperluas akses layanan sehingga layanan proteksi bisa diberikan secara maksimal kepada Pemegang Polis.
Sementara itu, untuk siap bersaing dengan industri asuransi jiwa nasional, terdapat tiga pilar bisnis yang disiapkan oleh IFG Life. Pertama, pengelolaan portofolio pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah direstrukturisasi.
Kedua, pengembangan bisnis baru yang berbasis jiwa dan kesehatan dengan optimalisasi captive market, saluran distribusi penjualan dan memanfaatkan ekosistem Holding dan BUMN serta pengembangan anorganik asuransi kesehatan. Ketiga, pengembangan pengelolaan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Adapun market utama yang akan digarap oleh IFG Life adalah ekosistem BUMN, mulai dari korporasi, pegawai, serta pelanggan BUMN.
“Kami yakin bahwa IFG Life mempunyai model bisnis yang cukup kuat karena mempunyai target pasar di BUMN yang besar, dan dengan tata kelola dan risk management yang kuat akan membantu memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan baik, dan nantinya akan memberikan perlindungan kepada pemegang polis,” jelas Andy.
Untuk mendukung terciptanya target pasar itu, IFG Life akan mengandalkan penjualan dan pemasaran produk secara direct marketing melaui saluran distribusi Agency Channel dan Corporate Business Relationship (CBR). Kedua saluran distribusi itu dijalankan oleh tim profesional yang terampil, dan terlatih serta tersertifikasi dengan mengoptimalkan perannya sebagai financial advisor dan menjadi point of contact dengan calon Pemegang Polis.
Andy menambahkan, dalam upaya mewujudkan perusahaan asuransi yang kuat, profitable, dan berkelanjutan, IFG Life juga akan menerapkan sejumlah standarisasi untuk menjalankan bisnis IFG Life. Pengelolaan bisnis IFG Life juga akan berorientasi pada pengembangan produk-produk dengan fitur manfaat yang realistis, sesuai dengan kebutuhan juga berkelanjutan dengan memberikan proteksi di setiap tahap-tahap kehidupan calon Pemegang Polis.
“Secara paralel, IFG Life juga akan menerapkan standarisasi yang aman pada sistem pengelolaan investasi perusahaan. Dengan begitu kami optimis IFG Life akan menjadi pemain asuransi baru dengan potensi bisnis yang besar dan sustainable, yang mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat,” ungkap Andy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn