• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 6 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Strategi BRI Genjot Dana Murah

by redaksi
23 Agustus 2020
in Berita
0
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sebelumnya dianggap resisten terhadap krisis, kini menjadi sektor yang paling terdampak. Bidang  usaha ini kini menjadi prioritas dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) karena dianggap dapat memberikan stimulus kepada perputaran ekonomi nasional secara keseluruhan.

Dalam program ini, empat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 30 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bnak BRI akan menggunakan dana tersebut guna mendukung ekspansi kredit sektor UMKM.

RelatedPosts

Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Menopang Kebutuhan Masyarakat Jelang Natal dan Tahun Baru

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Bersama Kementerian Keuangan Sedang Menyempurnakan Penyaluran Subsidi dan Kompensasi

Komitmen Krakatau Steel Wujudkan Industri Baja yang Berkelanjutan

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, memaparkan bahwa BRI akan menggunakan dana senilai Rp 122,50 triliun untuk ekspansi kredit UMKM enam bulan ke depan, dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87 persen atau senilai Rp 108,80 triliun. Ekspansi kredit ini akan difokuskan pada sektor non-perdagangan senilai Rp 71,32 triliun atau 58,21 persen.

Direktur Utama Bank BRI, Sunarso, optimistis bantuan pemerintah tersebut akan menjadi stimulus ekonomi selama pandemi. Dari sejumlah dana tersebut, pemerintah memberikan BRI sebesar Rp 10 triliun dengan syarat khusus. “BRI terima Rp 10 triliun tetapi dalam tiga bulan wajib memberikan kredit sebanyak tiga kali terhitung akhir Juli sebesar Rp 30 triliun,” jelas Sunarso.

Untuk penyaluran sebesar Rp 30 triliun, BRI akan memberi tambahan Rp 20 triliun dari dana pihak ketiga (DPK) bank untuk disalurkan menjadi kredit kepada masyarakat. Meskipun terdampak pandemi, namun segmen UMKM dinilai masih memiliki demand yang tinggi. BRI menetapkan segmen UMKM mikro, yaitu di sektor pangan dan distribusinya karena sektor ini masih sangat dibutuhkan di tengah krisis.

Bank berkode emiten BBRI ini terus bergerak untuk menggenjot current account saving account (CASA) atau dana murah dari masyarakat untuk dapat memenuhi target penyaluran kredit Rp 30 triliun. Terdapat dua strategi untuk menggenjot dana murah. Pertama, wholesale CASA mencakup dana murah dari korporasi dan institusi dengan memperkuat produk cash management dan trade finance.

Sumber dana murah dari ritel dikembangkan melalui pembayaran ritel, seperti Brimo atau aplikasi berbasis digital untuk mempermudah bertransaksi digital. Sedangkan untuk dana murah di segmen mikro, selama ini bank menyasar dana murah mikro di pasar basah.

“(Untuk dana murah mikro) kita bikin e-wallet basisnya digital. Mengembangkan hal itu tidak cukup mengembangkan produknya, tetapi edukasi masyarakatnya untuk bertransaksi secara cashless,” kata Sunarso.

Dalam menggenjot sektor UMKM, BRI telah berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 56 triliun kepada dua juta nasabah pada semester I 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 59,3 persen di antaranya disalurkan ke sektor produksi. Angka ini setara dengan 47 persen dari target penyaluran KUR oleh pemerintah kepada BRI di  2020 sebesar Rp 120,2 Triliun.

Tidak hanya menyalurkan, BRI juga melakukan program pemulihan sektor UMKM yang terdampak Covid-19 berupa restrukturisasi. Pada 13 Maret, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 mengenai Merelaksasi ketentuan tentang Penetapan kolektabilitas kredit, yang semula berdasarkan tiga pilar (status pembayaran, kondisi keuangan, dan prospek usaha) kemudian diperbolehkan oleh OJK menetapkan kolektibilitas kredit berdasarkan satu pilar (status pembayaran).

“Artinya meskipun kondisi keuangan buruk, prospek usaha belum jelas, asal bayar saja sudah dikategorikan lancar,” kata Sunarso.

Kemudian dikeluarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 6 Tahun 2020, diikuti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2020 mengenai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilanjutkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi Margin untuk Kredit/Pembiayaan UMKM dalam rangka mendukung Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Dalam peraturan-peraturan tersebut, subsidi bunga berlaku selama enam bulan, dengan rincian untuk nilai kredit hingga Rp 500 juta diberikan subsidi bunga enam persen selama tiga bulan, kemudian tiga bulan berikutnya subsidi menjadi tiga persen. Sedangkan kredit di atas Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar, akan diberikan subsidi tiga persen selama tiga bulan pertama. Dalam tiga bulan berikutnya, debitur akan diberikan subsidi sebesar dua persen.

Sebelum peraturan ini, BRI telah melakukan kebijakan restrukturisasi selama 12 bulan. Kemudian, ketika peraturan- peraturan itu keluar, BRI mengubah kebijakan tersebut. Sunarso menjelaskan, dalam hal ini debitur yang direstrukturisasi lebih dari enam bulan, tidak akan mendapat subisidi bunga.

Ia memaparkan, total bunga KUR yang terealisasi 2020, yakni sebesar 16 persen. Dari besaran bunga itu, bank mengasuransikan ke asuransi kredit dan membayar preminya sebesar 1,7 persen, sehingga nett yang diterima bank sebesar 14,25 persen. Dari suku bunga 16 persen, berdasarkan peraturan-peraturan tersebut, bunga kredit akan disubsidi pemerintah sebesar 10 persen, dan enam persennya ditanggung oleh nasabah.

“Bagi nasabah KUR yang terdampak Covid-19 ada subsidi tambahan enam persen selama tiga bulan, sehingga selama tiga bulan tidak perlu bayar bunga karena 16 persen dibayari oleh negara. Lalu tiga bulan berikutnya hanya membayar satu persen karena subsidi tambahannya turun menjadi tiga persen, ditambah subsidi normal 10 persen, maka 13 persen, karena bunga 16 persen, maka nasabah hanya membayar yang tiga persen,” jelas Sunarso.

Kendati begitu, realisasi penyaluran KUR secara keseluruhan dinilai oleh pemerintah masih rendah, sehingga pemerintah pada Kamis (13/8) kembali mengeluarkan relaksasi untuk nasabah KUR dengan memperpanjang waktu pemberian tambahan subsidi bunga hingga Desember. Besaran subsidi bunga yang diberikan juga ditambah dari semula tiga persen, menjadi enam persen.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan, kebijakan ini dilakukan untuk memberikan dorongan terhadap dunia usaha. “Khususnya UMKM yang terdampak pandemi Covid-19,” tuturnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (13/8).

Sumber Republika, edit koranbumn

Previous Post

BTN Gelar IPEX 2020 Secara Virtual

Next Post

BNI Tetap Jadi Pemain Utama Bisnis Perdagangan Internasional di Industri Perbankan di Indonesia

Related Posts

Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Menopang Kebutuhan Masyarakat Jelang Natal dan Tahun Baru

6 Desember 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun
Berita

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Bersama Kementerian Keuangan Sedang Menyempurnakan Penyaluran Subsidi dan Kompensasi

6 Desember 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim
Berita

Komitmen Krakatau Steel Wujudkan Industri Baja yang Berkelanjutan

6 Desember 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun
Berita

Satgas ESDM, Danantara dan Sekkab akan Finalisasi Kajian 18 Proyek Hilirisasi

6 Desember 2025
Menteri Erick Thohir Rombak Direksi dan Dewan Komisaris Asuransi Jasa Indonesia
Berita

Asuransi Jasindo Perkuat Respons Perlindungan Aset Negara yang Terdampak Banjir Sumatera

6 Desember 2025
Berita Singkat BUMN : Bio Farma, Surveyor Indonesia, Petrokimia Gresik, Peruri, WIKA Gedung, Pusri, PLN, Bulog, Danareksa
Berita

Berita Singkat BUMN : PPI, Agrinas Palma, PAL Indonesia, Srikandi BUMN Klaster Infrastruktur, KAI, BANK BSI, PT PP, PTPN 3, IndonesiaRe, SPMT, KIW, ADHI, PELINDO, KPBN, Hutama Karya, Sucofindo, Petrokimia Gresik, Krakatau Steel

6 Desember 2025
Next Post
Program Bunga Nusantara BNI Gelar Pelatihan UMKM

BNI Tetap Jadi Pemain Utama Bisnis Perdagangan Internasional di Industri Perbankan di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

BRI Manajemen Investasi akan meluncurkan ETF Emas pertama di Indonesia

2 hari ago
Adhi Karya Apresiasi Penurunan Suku Bunga Acuan

Adhi Karya Mengirim Alat Berat ke Sejumlah Titik Prioritas Bencana Wilayah Sumatra

4 hari ago
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

CEO Danantara, Rosan Roeslani Upayakan BUMN Gerak Cepat Penyaluran Bantuan dan Pemulihan Layanan kepada Korban Banjir & Longsor Aceh Sumut

3 hari ago
Ekspansi Bisnis, PP Properti Incar Kawasan Semarang Timur dan Selatan

RUPSLB PP Properti Mengangkat 2 Komisaris Independen Baru

3 hari ago
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Menopang Kebutuhan Masyarakat Jelang Natal dan Tahun Baru

by redaksi
6 Desember 2025
0

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkuat kontribusinya bagi masyarakat dan industri menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Sepanjang...

Read more
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

CEO Danantara, Rosan Roeslani Ungkap Bersama Kementerian Keuangan Sedang Menyempurnakan Penyaluran Subsidi dan Kompensasi

6 Desember 2025
Balai Pustaka Terima Kunjungan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim

Komitmen Krakatau Steel Wujudkan Industri Baja yang Berkelanjutan

6 Desember 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

Satgas ESDM, Danantara dan Sekkab akan Finalisasi Kajian 18 Proyek Hilirisasi

6 Desember 2025
Menteri Erick Thohir Rombak Direksi dan Dewan Komisaris Asuransi Jasa Indonesia

Asuransi Jasindo Perkuat Respons Perlindungan Aset Negara yang Terdampak Banjir Sumatera

6 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In