PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan laba bersih pada 2023 sebesar 10 persen secara year on year (yoy). Dengan demikian, laba bersih perseroan bisa meningkat menjadi Rp 3,3 triliun tahun ini.
“Labanya akan berasal dari kegiatan bisnis kami dari sisi kredit yang juga akan tumbuh sekitar 10 persen,” kata Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra, Kamis (16/3/2023).
Dari sisi pendanaan, perseroan juga berharap dapat meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 10 persen. NPL bruto juga diharapkan membaik pada kisaran 3,2 persen hingga 3 persen.
Untuk mencapai target tersebut, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan, perseroan telah menetapkan arah kebijakan umum yakni perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan.
BTN akan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR Non-Subsidi melalui kerja sama dengan developer, agen properti, serta mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial.
“Kemudian, BTN akan meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive,” ujar Nixon.
BTN juga fokus pada penghimpunan DPK berbiaya rendah dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi. Perseroan akan membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
BTN juga akan mengembangkan sumber pertumbuhan baru. Di antaranya yaitu dengan mempercepat implementasi inisiatif digital banking dan digitalisasi proses secara masif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekonomi perumahan.
Perseroan akan meningkatkan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management, digital banking, dan corporate. Terakhir, BTN akan mempercepat penyelesaian kredit macet dan melanjutkan inisiatif penjualan aset secara bulk.
“Kami berharap kebijakan umum perseroan 2023 bisa semuanya dilaksanakan, sehingga kinerja keuangan bisa bertumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ujar Nixon.
Sumber Republika, edit koranbumn