Pelaku asuransi umum memanfaatkan momentum pandemi untuk memacu bisnis asuransi kesehatan. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo melihat masyarakat baik secara personal maupun instansi lebih peduli dengan kesehatan.
“Dengan adanya pandemi ini Asuransi Jasindo melihat ada peluang di bisnis Asuransi Kesehatan. Targetnya sepanjang 2020, bisa menghimpun pendapatan premi senilai Rp 560 miliar dengan selektif berbasiskan underwriting profile,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara k
Kendati demikian, ia mengaku terjadi penurunan pada lini bisnis ini sebesar 24% year on year (yoy) dari Rp 214,34 miliar menjadi Rp 163,21 miliar di Juni 2020. Ia mengaku penurunan ini seiring dengan strategi perusahaan agar lebih selektif.
“Jasindo semakin selektif pada bidang usaha nasabah, selektif terhadap sumber akuisisi. Juga tidak memperpanjang profil yang rugi,” tambah Diwe.
Asal tahu saja, Jasindo mengantongi premi bruto Rp 2,10 triliun hingga Juni 2020. Nilai tersebut turun 10,63% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 2,35 triliun.
Guna memperbaiki kinerja tahun ini, Jasindo akan melakukan penetrasi value chain atau rantai nilai dari pelanggan korporasi. Hal ini dibarengi strategi pengenaan biaya rendah (cost leadership)
Sumber Kontan, edit koranbumn