Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung suksesnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dengan memastikan keandalan listrik di Papua. Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar mengungkapkan tiga strategi untuk memenuhi keandalan pasokan listrik selama pelaksanaan PON.
“Selama penyelenggaraan PON XX, dilakukan pengamanan operasi dengan Zero Down Time (ZDT). Artinya, keandalan pasokan listrik sangat dijaga agar tidak terjadi kedip listrik,” ujar Wanhar, seperti dikutip Senin (4/10).
Ia menjelaskan ZDT dilakukan dengan sistem switching suplai listrik yang dilengkapi Automatic Changeover Switch (ACOS). ESDM juga menempatkan backup berlapis meliputi minimal dua layer pasokan cadangan yaitu melalui Uninterruptible Power Supply (UPS) dan mobile genset yang telah berhasil diuji/disimulasikan.
Strategi kedua adalah dengan membangun infrastruktur ketenagalistrikan dengan anggaran sebesar Rp 308,8 miliar yang pekerjaannya telah dilaksanakan sejak tahun 2020. Strategi ketiga, yakni PT PLN (Persero) telah proaktif mensosialisasikan Pasang Baru Multiguna.
“Pasang Baru Multiguna ini bersifat sementara sesuai kebutuhan bagi venue pertandingan maupun fasilitas penunjang/akomodasi nonhotel,” kata Wanhar.
Ia menyebut penambahan daya tersebut dapat segera dipenuhi sebelum pelaksanaan PON XX dimulai.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) telah melakukan rapat koordinasi untuk membahas status terakhir dan memastikan kesiapan pemenuhan keandalan pasokan listrik untuk PON XX di Papua pada 28 September 2021. Dalam rapat tersebut, PLN menyampaikan pasokan listrik telah dinyatakan siap 100 persen untuk memasok ke seluruh venue dan tempat strategis lainnya yang pelaksanaannya juga dikoordinasikan langsung dengan Panitia Besar PON.
Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PON XX di Papua, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) juga membentuk Tim Posko Monitoring Pasokan Listrik PON XX mulai H-1 dari pembukaan sampai dengan H+1 penutupan. “Berdasarkan laporan Tim Posko shift 1 tanggal 1 Oktober 2021 hingga pukul 13.00 WIB, tidak ada gangguan sistem/subsistem yang menyebabkan pemadaman pada venue PON,” ucap Wanhar.
Ia lalu merinci, Sistem Jayapura memiliki daya mampu pasok 126,40 MW (cadangan 30,13 MW atau 23,8 persen), Sistem Timika 38,50 MW (cadangan 10,08 MW atau 26,18 persen), dan Sistem Merauke 48,51 MW (cadangan 25,71 MW atau 52,99 persen). “Ketiga sistem tersebut statusnya normal,” tutur Wanhar.
Sumber Republika, edit koranbumn