PT Angkasa Pura Persero II (AP II) menyatakan pihaknya telah memotong biaya operasional ke kondisi minimum di sektor cost leadership sebagai strategi bertahan di masa pandemi.
Sebagaimana diketahui, bandara yang baru berdiri yakni Bandara Kertajati, terkena imbas cukup kencang akibat pandemi COVID-19 karena trafik penumpang yang menurun.
Untuk Bandara Kertajati, kami telah melakukan penyesuaian operasi ke kondisi minimum operation untuk melakukan cost leadership. Dapat kami informasikan bahwa AP II di bandara ini kami posisinya sebagai hanya operator bandara saja, sedangkan untuk ownernya adalah Pemda Jabar,” jelas Yado Yarismano, VP Corporate Communication AP II kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9).
Pihak Bandara Udara Kertajati (PT BIJB) mengemukakan pihaknya memang terus lakukan strategi penghematan sambil menunggu kebangkitan penumpang transportasi.
“Pada Agustus sampai September ini penumpang yang memakai pesawat belum akan tumbuh tinggi. Rata-rata masih di bawah 30%, kursi yang terisi belum sampai 100,” jelas Direktur Utama PT BJIB, Salahudin Rafi melalui keterangan tertulis pada Kontan.co.id, Jumat (4/9).
Dia melanjutkan, efisiensi yang sudah dilakukan sesuai arahan sejak operasional penerbangan berhenti dan jam operasional bandara sudah berkurang adalah mematikan AC dan lampu sudah kita matikan. Tak hanya itu, bisa dipastikan pihaknya juga telah mengurangi kegiatan karyawan BIJB sejak penerapan sistem kerja di rumah selama pandemi dan AKB.
Saat ini, para karyawan berada dalam status stand by call, sehingga jika dibutuhkan, karyawan dikontak. “Ini juga dalam rangka efisiensi,” sambung Rafi.
Meskipun melakukan penghematan, pihaknya memastikan manajemen Bandara Kertajati terus mematangkan rencana penerbangan umroh yang ditargetkan bisa digelar pada Oktober sampai November mendatang. Pihaknya juga sudah mulai melakukan persiapan-persiapan untuk keberangkatan Haji 2021. “Sudah kami siapkan. Nah, sekarang penghematan terus dilakukan sambil menguatkan strategi pemulihan bisnis,” katanya.
Sumber Kontan.com Edit koranbumn