PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin perbaikan tata kelola pasokan batubara untuk pembangkit listrik terus dilakukan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, saat ini sejumlah upaya perbaikan telah dilakukan. Dengan demikian, rata-rata stok batubara pembangkit berada di atas 20 hari operasi (HOP).
“Untuk DMO apakah dipastikan aman sampai akhir tahun 2022, memang kami ada beberapa pergeseran cara berpikir,” jelas Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Senin (28/3).
Darmawan mengungkapkan, sejumlah perbaikan yang dilakukan meliputi, evaluasi dari tahunan diubah menjadi bulanan, konsolidasi sistem digital monitoring dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, skema kontrak jangka panjang hingga skema kontrak yang lebih konstan.
Darmawan menjelaskan, sebelumnya ketika evaluasi dilakukan secara tahunan maka para penambang batubara memiliki “standing position” ketika disparitas harga terjadi.
Selain itu, lewat konsolidasi sistem digital monitoring maka PLN dapat mencegah kegagalan pasokan batubara saat loading batubara ke kapal. Dengan demikian, maka pencegahan dapat dilakukan 10 hari lebih awal ketimbang sistem sebelumnya.
“Stock pile di PLTU saat ini rata-rata sudah di atas 20 HOP,” kata Darmawan.
Sumber kontan, edit koranbumn