PT PLN (Persero) menargetkan pendapatan perseroan dapat mencapai Rp391,6 triliun pada 2021.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini memaparkan bahwa target tersebut merupakan bagian dari target perseroan mencapai posisi kinerja keuangan 2021 yang sehat sehingga keberlanjutan operasional terus berjalan.
Untuk meningkatkan pendapatan, PLN melakukan sejumlah upaya, antara lain meningkatkan penjualan tenaga listrik untuk pelanggan besar dengan mendengar harapan dan keinginan pelanggan dan melakukan kajian permintaan pelanggan besar, meningkatkan penjualan tenaga listrik untuk pelanggan melalui program promo pemasaran, menjaga kecukupan pasokan listrik.
“Serta memberi tarif kompetitif untuk pelanggan industri sehingga mendorong konsumsi listrik dan mendorong roda perekonomian,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Selasa (25/8/2020).
PLN memproyeksikan beban usaha tahun depan mencapai Rp378,2 triliun. Perseroan pun menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan efisiensi.
BUMN kelistrikan itu akan mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik dari pembangkit nonbahan bakar minyak (BBM), lalu menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit energi baru terbarukan, seperti biofuel dan panel surya di daerah terpencil dan terisolasi.
Selain itu, PLN juga mengupayakan pemberlakuan wajib pasok dalam negeri untuk batu bara dan gas dalam rangka menjamin kepastian biaya dan pasokan energi primer. PLN juga melaksanakan program efisiensi pemeliharaan dan optimalisasi persediaan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn