Sucofindo melakukan audit surveillance atau pemantauan terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series) bestandar internasional yang didalamnya mencakup audit pengelolaan laboratorium yang termasuk dalam audit Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Pabrik Tuban dan Gresik.
Sementara pelaksanaan audit dibuka langsung oleh SVP of Supporting Semen Indonesia Ginarko Isnubroto di Ruang Sinabung Kantor Pusat Semen Gresik (KPSG), Desa Sumberarum, Kecamtan Kerek, Senin (15/10).
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Semen Indonesia menurut Ginarko harus taat dan patuh terhadap aturan perundangan yang berlaku, termasuk dilakukan audit dalam pengelolaan SMK3.
‘’Kita berterimakasih kepada Sucofindo yang melakukan audit surveillance SMK3 dan OHSAS 18001:2007, di Tuban danGresik mulai hari ini sampai tanggal 17 Oktober mendatang,’’ terang Ginarko.
Terlebih saat ini kondisi persaingan industri persemanan semakin ketat, maka aspek kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting. Sehingga, banyak sekali para calon customer yang meminta persyaratan terkait dengan sistem manajemen K3 atau OHSAS 18001:2007. Selain itu, sistem ini juga menjadi image perusahaan.
‘’Bagi perusahaan yang tidak menerapkan ini maka akan kehilangan kesempatan dalam mendapatkan customer. Tentunya, hal ini akan merugikan perusahaan, untuk itu ini harus dijalankan oleh perusahaan,’’ tandasnya.
Lebih lanjut, Ginarko mengatakan, saat ini Semen Indonesia telah melakukan ekspor lebih dari 1 juta ton semen, dengan target 2,3 juta ton semen pada tahun 2018 ini. Maka dari itu, publik harus tahu bahwa semen produk dari Semen Indonesia itu dibuat dengan sistem dan manajemen yang baik, termasuk manajemen SMK3 dan OHSAS 18001:2007 ini.
‘’Semoga kegiatan yang kita lakukan ini berjalan dengan baik, dan dapat bermanfaat untuk perusahaan,’’ pungkasnya.(al)
Sumber Situs Web Semen Indonesia