AirNav Indonesia raih gelar Juara 2 dalam ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit Tahun 2022 (BCOMSS 2022). Penghargaan pada Kategori Communications Sub Kategori Social Media and Corporate Campaign tersebut diraih atas kesuksesan AirNav dalam menurunkan angka penerbangan balon udara liar yang membahayakan penerbangan melalui kampanye Perusahaan secara masif berupa penyelenggaraan sejumlah event, pendekatan persuasif, dan glorifikasi media sosial. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyerahkan trophy Juara secara langsung kepada Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti dalam Awarding Night BCOMSS 2022 yang digelar di Istana Olahraga (Istora) Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (23/3).
“Alhamdulillaah, AirNav dapat meraih gelar Juara pada ajang BCOMSS untuk pertama kalinya. Ini merupakan bukti konkrit atas upaya AirNav dalam menjaga keselamatan di ruang udara Indonesia dari waktu ke waktu”, ujar Polana. “AirNav selalu gencar menyosialisasikan bahaya balon udara liar bagi keselamatan penerbangan. Angka penurunan laporan balon udara liar yang terus menurun adalah bukti bahwa strategi komunikasi kami tepat sasaran,” terangnya.
Polana menjelaskan bahwa menerbangkan balon udara berukuran besar adalah tradisi masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Tengah, tepatkan di Kota Pekalongan dan Kabupaten Wonosobo pada bulan Syawal setiap tahunnya. Faktanya, benda yang terbang liar, termasuk balon udara, merupakan ancaman bagi operasional penerbangan, karena tidak memiliki arah dan ketinggian terbang yang jelas. Oleh karenanya, AirNav bekerja sama dengan berbagai instansi, tokoh masyarakat, dan sejumlah komunitas melakukan giat sosialisasi dan kampanye keselamatan bahaya balon udara liar bagi keselamatan penerbangan, termasuk dengan melakukan uji coba balon udara ditambatkan yang aman bagi penerbangan melalui penyelenggaraan event yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Tahun 2021, AirNav melakukan kampanye keselamatan penerbangan yang masif melalui konten-konten edukasi mengenai bahaya balon udara liar terhadap penerbangan yang dipublikasikan dalam berbagai platform media sosial selama bulan April – Juni. Selain itu, AirNav juga mengadakan kampanye melalui penyelenggaraan seminar online (webinar) dengan target audience siswa-siswi SD dan SMP di Pekalongan dan Wonosobo, dengan menghadirkan narasumber seorang Pilot yang memiliki pengalaman langsung bertemu dengan balon udara liar saat sedang mengudara. “Kami juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kampanye ini dengan mengadakan lomba pembuatan video singkat mengenai bahaya balon udara liar yang memanfaatkan platform Tiktok sebagai medianya”, papar Polana. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Terlebih karena kami juga menggandeng komunitas balon udara dan tokoh masyarakat dalam kampanye”, ujarnya.
Secara angka, lanjut Polana, laporan adanya balon udara liar terbang bebas yang mayoritas diperoleh dari laporan Pilot, turun dari tahun ke tahun sejak tahun 2017. Tahun 2017, AirNav mendapatkan 84 laporan balon udara liar. Sejumlah kampanye dan sosialisasi pun kami lakukan, termasuk dengan menggelar Java Balloon Festival yang diikuti oleh seluruh masyarakat. AirNav juga turut mendorong regulator penerbangan yang dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan untuk menyusun regulasi terkait penggunaan balon udara dalam kegiatan budaya masyarakat. Hal tersebut membuahkan hasil dengan adanya tren penurunan laporan balon udara liar. “Tahun lalu (2021), angkanya tinggal 19 laporan. Target kami adalah Zero Ballons. Dan kami optimis target tersebut akan tercapai”, paparnya.
Rangkaian kampanye keselamatan penerbangan AirNav Indonesia dalam meyosialisasikan bahaya balon udara liar bagi operasional penerbangan menghasilkan banyak keuntungan, baik bagi masyarakat maupun Perusahaan. Banyak relasi dan jejaring yang terhimpun antara AirNav dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga komunitas. “Komitmen AirNav untuk menjaga keselamatan dan keamanan operasional penerbangan akan terus direalisasikan melalui berbagai aksi korporasi. Kami memiliki konsumen utama, yakni maskapai penerbangan yang harus kami jaga kepercayaannya dengan terus menjamin kemanan ruang udara dari berbagai gangguan, termasuk dari ancaman balon udara liar yang terbang bebas. Namun kami juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan masyarakat dengan memberikan edukasi bahwa keselamatan penerbangan merupakan hal yang tidak terlepas dari aspek kehidupan bermasyarakat. Dengan membiasakan diri mematuhi regulasi, budaya lestari, keselamatan penerbangan terlindungi”, pungkasnya.
Sumber AirNav, edit koranbumn
.