PT Hutama Karya (Persero) mendapatkan suntikan modal negara sebesar Rp 6,2 triliun pada tahun 2021. Suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) itu akan digunakan untuk kebutuhan pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). JTTS merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditugaskan kepada Hutama Karya.
“PMN sebesar Rp 6,2 triliun yang diterima Hutama Karya pada awal tahun 2021 sepenuhnya digunakan untuk percepatan pembangunan JTTS,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo
Sejumlah ruas tol disampaikan akan memanfaatkan dana PMN tersebut. Antara lain adalah ruas Sigli – Banda Aceh, Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat, dan Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu.
Sebagai informasi, JTTS akan membentang dari Bakauheni hingga Aceh. Nantinya diharapkan tol tersebut dapat menjadi backbone transportasi di Sumatra yang dapat dihubungkan ke kota-kota lainnya.
Hingga saat ini, Hutama Karya memperkirakan telah membangun sepanjang 1.065 km. Hal itu terdiri dari sekitar 534 km ruas konstruksi dam 531 km ruas operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km), Tol Sigli – Banda Aceh seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 Km) dan seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 Km).
Selain itu, Hutama Karya tengah menggarap konstruksi di 8 (delapan) ruas JTTS tahap I. Diantaranya Tol Sigli – Banda Aceh seksi 1,2,5 dan 6 (45 Km), Tol Pekanbaru – Pangkalan (64 km), Tol Padang – Sicincin (36 Km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km), Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (119 Km), Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km), Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km), dan Tol Kisaran – Indrapura (48 Km).
Sumber Kontan, edit koranbumn