PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tetap menyalurkan pembiayaan mikro meski masih di tengah pandemi Covid-19. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pembiayaan mikro naik 12,88% secara year on year (yoy) menjadi Rp 15,1 triliun per Juni 2021.
“BSI memproyeksi pertumbuhan pembiayaan mikro sampai akhir 2021 sebesar 13% yoy. Beberapa sektor mikro yang tumbuh pada tahun ini tersebar di sektor perdagangan, jasa penyedia makanan minuman, peternakan, perikanan, perkebunan, dan usaha terkait obat dan kesehatan,” ujar Hery
Guna meningkatkan pembiayaan mikro, BSI akan mengoptimalkan sinergi dengan beberapa lembaga seperti pesantren, BUMN maupun lembaga lainnya untuk penyaluran pembiayaan berbasis komunitas.
Penyaluran berbasis komunitas ini dilakukan dengan menggandeng komunitas usaha binaan kementerian & BUMN, maupun komunitas halal, seperti usaha-usaha di lingkungan masjid dan pesantren.
“Selain itu BSI juga akan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan KUR sesuai dengan mandat pemerintah dan melakukan kolaborasi dengan nasabah untuk melakukan pelatihan bagi UMKM binaan,” papar Hery.
BSI juga mendorong nasabah mikro bisa bertransformasi menjadi go online dan go digital. Oleh sebab itu, BSI mendorong nasabah untuk memanfaatkan teknologi digital demi mewujudkan mandat Pemerintah Indonesia dalam memajukan UMKM Indonesia.
BSI juga melakukan pelatihan digital bagi nasabah mikro agar go digital sehingga proses pemasaran produk lebih modern, sistem keuangan terkontrol serta menjaring konsumen yang lebih banyak.
“BSI berkomitmen untuk terus mengembangkan pembiayaan mikro. Per Juni 2021, komposisi pembiayaan ke sektor UMKM mencapai 22,86% atau meningkat 46 basis poin dibandingkan posisi Desember 2020 yang sebesar 22,37%,” pungkasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn