PT Askrindo menargetkan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2022 sebesar Rp 186,5 triliun dari target penyaluran KUR nasional di tahun 2022 sebesar Rp 373 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 25% dibanding realisasi penjaminan KUR PT Askrindo tahun 2021.
“Untuk realisasi Penjaminan KUR Askrindo 2021 mencapai Rp 148,9 triliun dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 yakni Rp 110 triliun atau pencapaiannya sebesar 135%,” ucap Direktur Utama Askrindo Priyastomo
Priyastomo menyebut, klaim KUR Askrindo di tahun 2021 masih dapat dikendalikan dengan klaim rasio sebesar 38% atau klaim yang dibayar sebesar Rp 1,45 triliun atau 0,97% dari total Plafon Rp 148,9 triliun.
Sementara itu, Priyastomo juga menyampaikan, sejak awal program penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sampai dengan berakhirnya program, yakni Juli 2020 s/d November 2021, Askrindo telah merealisasikan KMK PEN sebesar Rp 20,9 triliun dengan jumlah UMKM sebanyak 751.850 debitur.
“Besar kecilnya penyaluran PEN yang dijamin oleh Askrindo bergantung kepada penyaluran yang dilakukan oleh Bank Penyalur PEN,” katanya.
Dalam meningkatkan kinerja penjaminan KUR, perusahan melakukan pengkinian/addendum PKS kepada seluruh mitra bank penyalur KUR terkait pembaharuan regulasi KUR yang dituangkan dalam Permenko.
Selain itu, refreshment dan sosialisasi produk KUR kepada mitra bank penyalur KUR agar akseptasi maupun pelayanan klaim dapat dilaksanakan sesuai SLA yang disepakati. Juga dukungan pengembangan sistem operasional penjaminan KUR melalui pemanfaatan teknologi host to host untuk subrogasi dan klaim online.
“Kita juga turut serta berperan dalam pengembangan dan pendampingan UMKM yang melibatkan pemangku kebijakan serta bank penyalur dengan tujuan terciptanya pelaku usaha UMKM yang sehat, serta sebagai media untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM mendapatkan dukungan fasilitas keuangan dari bank penyalur,” jelas Priyastomo.
Sumber Kontan, edit koranbumn